Suasana gedung dan perkantoran diambil dari kawasan SCBD Jakarta, Senin, 21 Maret 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Bakal Meningkat 3 Bulan Ke Depan, Mayoritas Pilih Laba Ditahan

  • Adapun pemenuhan kebutuhan dana korporasi dalam 3 bulan ke depan mayoritas akan dipenuhi dari dana sendiri atau laba ditahan (72,2%), pemanfaatan fasilitas pelonggaran tarik (16,5%), penambahan kredit baru ke perbankan (13,3%), pinjaman atau utang dari induk perusahaan (10.8%).
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Permintaan atau demand pembiayaan oleh korporasi diperkirakan meningkat dalam tiga bulan mendatang (Februari - April 2023). 

Hal tersebut terlihat dari Saldo Bersih Tetimbang (SBT) sebesar 31,4%, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 18,8%, berdasarkan survei pembiayaan perbankan Januari oleh Bank Indonesia.

Adapun pemenuhan kebutuhan dana korporasi dalam 3 bulan ke depan mayoritas akan dipenuhi dari dana sendiri atau laba ditahan (72,2%), pemanfaatan fasilitas pelonggaran tarik (16,5%), penambahan kredit baru ke perbankan (13,3%), pinjaman atau utang dari induk perusahaan (10.8%). 

"“Kebutuhan pembiayaan korporasi dalam 3 bulan mendatang diperkirakan akan terakselerasi,” tulis survei BI dikutip Jumat, 17 Februari 2023.

Adapun sepanjang Januari 2023 lalu, kebutuhan pembiayaan korporasi melambat dari Desember 2022, yang terlihat dari SBT sebesar 12,1%, dibanding SBT pada Desember 2022 sebesar 21,5%. 

Pada Januri, pertumbuhan pembiayaan korporasi ditopang sektor infokam, sementara perlambatan antara lain terjadi pada sektor pertanian dan perdagangan dan sektor reparasi mobil & motor lantaran penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik maupun ekspor. 

Dari sisi sumber pendanaa, responden menginformasikan bahwa kebutuhan pembiayaan pada periode laporan mayoritas masih dipenuhi dari dana sendiri (64%). Sementara itu, sumber pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (9%), pinjaman/utang dari perusahaan induk (7,2%), dan penambahan kredit baru dari perbankan (6,3%).

Responden menyampaikan alasan pemilihan sumber pembiayaan terutama dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana (9.3%) dan optimalisasi fasilitas eksisting (14,4%).