TPIA
Nasional

Kecepatan Adaptasi dan Kolaborasi Jadi Kunci Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Terapkan ESG

  • Selalu beradaptasi dengan tantangan, mengubah menjadi peluang kolaborasi dan mencapai kinerja terbaik adalah tiga pilar utama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dalam menerapkan environment, social, governance, (ESG).
Nasional
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Selalu beradaptasi dengan tantangan, mengubah menjadi peluang kolaborasi dan mencapai kinerja terbaik adalah tiga pilar utama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dalam menerapkan environment, social, governance, (ESG).

TPIA menjadikan tiga pilar itu sebagai fokus utama dalam memastikan keberlanjutan perseroan dalam jangka panjang.

"Kami melakukannya dengan cara beradaptasi terhadap tuntutan baru, mengubah jadi peluang kolaborasi dan mencapai kinerja terbaik dengan manfaat yang melebihi keuntungannya," ucap Erwin Ciputra, dalam laporan berkelanjutan, Selasa, 20 September 2022.

Ia menambahkan dengan situasi penuh tantangan seperti sekarang, TPIA mencermati setiap peluang dan risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) yang penting bagi bisnis dan para pemangku kepentingan.

Erwin juga mengaku bahwa perseroan telah menyusun strategi yang tepat untuk mengelola aspek-aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang material bagi keberlangsungan bisnis.

Perusahaan telah menetapkan target jangka panjang serta menyusun Green Manufacturing Roadmap untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, sosial dan tata kelola dalam kegiatan usaha.

"Bekerja sama dengan Total Solar, kami telah menyelesaikan instalasi panel surya tahap-II untuk memasok energi listrik ke gudang, gedung laboratorium," tambah Erwin.

Kemudian Erwin menambahkan, selain gudang dan laboratorium, disediakan juga stasiun pengisian untuk 53 forklift listrik, yang merupakan armada terbanyak di Indonesia.

Lalu sebagai wujud nyata perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan, kedua Site Office dari TPIA yaitu Ciwandan dan Pulo Ampel, berhasil memperoleh predikat Hijau dalam penilaian PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Lebih jauh pada pengelolaan lingkungan, TPIA menjalin kerja sama yang baik dengan Ecolab untuk mengembangkan Kimia Hijau (Green Chemistry) yang dimulai dengan penerapan teknologi untuk optimasi pengelolaan dan efisiensi penggunaan air dalam kegiatan operasional.

Langkah tersebut diproyeksikan dapat mengurani konsumsi air dan energi sekaligus mengurangi emisi dan timbulan air limbah.

Kemudian, Erwin juga berencana untuk melakukan studi tentang program-program penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk mendukung nationally determined contribution (NDC) Indonesia pada perubahan iklim.

"Produk yang aman dan lebih ramah lingkungan akan kami pertahankan dan kembangkan melalui sejumlah riset dan kemitraan bersama pihak eksternal," ucap Erwin.

Erwin menambahkan untuk mengelola topik-topik ESG yang material, terutama yang berkaitan dengan operasional pabrik petrokimia, perseroan telah menyusun Green Manufacturing Roadmap yang difokuskan untuk meningkatkan efisiensi pabrik petrokimia serta meningkatkan kinerja lingkungan dan pengembangan masyarakat.

Green manufacturing roadmap sudah dilakukan dari tahun 2018 lalu dengan rincian sebagai berikut:

2018-2020: Meletakkan dasar green manufacturing seperti program pengurangan emisi, konsumsi air, limbah beracun berbahaya dan domestik. Lalu, quick win action/menyusun inventaris VOC (Volatile Organic Compound).

2021-2023: Meningkatkan green manufacturing. Dengan rincian mendapatkan peringkat Hijau PROPER untuk Ciwandan Site dan Pulo Ampel Site, adanya program 3R (Water, Emission, Hazardous Waste), serta program pengurangan VOC hidrokarbon sumber terbuka/leak detection and repair (LDAR).

2024-2026: Green manufacturing yang unggul. Yaitu mencapai PROPER peringkat emas untuk Ciwandan Site dan Pulo Ampel Site. CSR; program pengembangan komunitas, kuartil pertama dalam benchmark dengan world class company, dan pengurangan VOCs hidrokarbon sumber terbuka/LDAR dan sumber emisi fugitive