Kecerdasan Buatan Memprediksi Harga Kripto Bitcoin pada Akhir Tahun 2022
- Menurut algoritma berbasis pembelajaran (machine learning), Bitcoin diprediksi dapat mengalami kenaikan harga pada akhir tahun.
Fintech
JAKARTA - Algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) PricePredictions memprediksi harga aset kripto Bitcoin (BTC) pada akhir tahun 2022.
Menurut algoritma berbasis pembelajaran (machine learning), Bitcoin diprediksi dapat mengalami kenaikan harga pada akhir tahun.
Algoritma kecerdasan buatan ini mengeluarkan prediksinya dengan mempertimbangkan berbagai indikator seperti moving average (MA), relative strength index (RSI), moving average convergence divergence (MACD), bollinger bands (BB), dan sebagainya.
- BEI Kedatangan 4 Perusahaan Baru Dalam Sepekan, Ini Daftarnya!
- IHSG Anjlok 4,34 Persen Dalam Sepekan, Investor Asing Lakukan Aksi Jual
- Rekomendasi 5 Film Terbaru Tayang di Bioskop pada Desember 2022
PricePredictions memperkirakan BTC dapat menyentuh kisaran US$18.797 atau setara dengan Rp292,98 juta dalam asumsi kurs Rp15.587 perdolar Amerika Serikat (AS).
Menurut pantauan Coin Market Cap, Senin, 12 Desember 2022 pukul 11.00 WIB, Bitcoin tengah menempati posisi US$16.920 (Rp263,73 juta).
Dengan kata lain, jika mengacu kepada posisi BTC saat ini, PricePredictions memprediksi Bitcoin dapat mengalami kenaikan sekitar 11,09%.
Selain PricePredictions, Coin Market Cap pun memiliki prediksinya sendiri terkait dengan proyeksi harga Bitcoin pada akhir tahun 2022.
Menurut Coin Market Cap, BTC dapat menyentuh kisaran US$19.788 (Rp308,43 juta) atau mengalami kenaikan 16,9% jika mengacu pada harga Bitcoin dalam pantauan saat ini.
- Menteri ESDM Rombak Jajaran SKK Migas, Dwi Soetjipto Kembali Jadi Kepala SKK Migas
- Bagaimana Ukraina Membiayai Perang Tanpa Merusak Ekonominya?
- Sarana Menara Milik Grup Djarum Tebar Dividen, Orang Terkaya se-Indonesia Hartono Bersaudara Cuan Ratusan Miliar
Trader Tokocrypto Afid Sugiono sebelumnya sempat mengatakan bahwa bulan Desember 2022 dapat menjadi momentum pemulihan dari keterpurukan pasar yang disebabkan oleh tragedi kebangkrutan crypto exchange FTX.
"Kita juga mesti optimis dengan proyeksi kebijakan The Fed yang bakal melunak untuk tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga acuan di bulan ini," ujar Afid dikutip dari risetnya, Senin, 12 Desember 2022.
Menurut Afid, hambatan Bitcoin untuk masuk ke tren bullish saat ini di antaranya suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang diperkirakan akan mengerek Fed Fund Rate sekitar 50 basis poin dalam pertemuan pekan ini.