Nampak sejumlah pekerja tengah melakukan bongkar muat semen di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa 6 Juni 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Infrastruktur

Kecipratan Berkah IKN hingga PSN, Begini Prospek Industri Semen Tahun 2024

  • Memasuki tahun 2024, dengan adanya potensi pemangkasan suku bunga serta kelanjutan pembangunan infrastruktur, diharapkan dapat meningkatkan penjualan semen di Indonesia.
Infrastruktur
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA - Dalam konteks dinamika global, industri semen akan mengikuti industri konstruksi yang menemui peluang pertumbuhan  signifikan. Secara global, era pengetatan pengeluaran akan mulai berkurang setelah inflasi global menurun pada 2023. Penurunan inflasi ini juga diramal akan berlanjut tahun 2024.

Pengamat Ekonomi Poltak Hotradero mengungkapkan, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023, industri semen masih mengalami tekanan yang dipicu oleh kelebihan kapasitas kendati tingkat utilisasi. Namun demikian, total pasar semen nasional mengalami kenaikan dari 63,3 juta ton menjadi 64,6 juta ton sepanjang 2023.

Kapasitas terpasang industri semen Indonesia saat ini berada di sekitar 116,8 Juta ton, dengan tingkat utilisasi sekitar 57%.

Memasuki tahun 2024, dengan adanya potensi pemangkasan suku bunga serta kelanjutan pembangunan infrastruktur, diharapkan dapat meningkatkan penjualan semen di Indonesia. 

“Di tahun politik, inovasi menjadi kunci untuk membuka peluang di industri konstruksi dan infrastruktur. Bagi pelaku industri, kami sangat mendorong untuk secara cermat mengeksplorasi potensi ekspansi, baik di dalam negeri maupun melalui kerjasama internasional,” tutur Poltak, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2023.

Dia menambahkan perlunya upaya lebih untuk memastikan proyek yang telah digagas pemerintah di sektor infrastruktur, konstruksi, properti, hingga logistik terus digenjot secara konsisten. 

Pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), kawasan industri, kawasan pemukiman (program 1 juta rumah), dan kawasan ekonomi lainnya juga menjadi salah satu inovasi strategis yang memungkinkan industri ini terus berkembang dan mengatasi potensi stagnasi.

“Strategi lain adalah menekan ongkos produksi melalui pemanfaatan sumber energi alternatif yang juga lebih ramah lingkungan,” ungkap Poltak.

Selain itu, untuk mendorong industri ini, dibutuhkan fleksibilitas dalam menggarap peluang pasar ekspor – terutama di kawasan Asia, Afrika, dan Oceania.

Semen Merah Putih Garap Proyek IKN

Produsen Semen Merah Putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) mengakui 2024 adalah tahun politik yang akan menghadirkan ketidakpastian bagi Industri dan bisnis. Hal inipun terjadi di industri semen. Pertumbuhan konsumsi semen domestik diperkirakan hanya 0,7%, kemudian 1,62% di relevant area (relevant area adalah area produk Semen Merah Putih tersedia).

Untuk itu, CMNT mematok target pertumbuhan produktivitas sebesar 2% baik tahun 2023 maupun tahun depan. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh 65% pasar semen kantong, dan lebih dari 80% dari pasar Jawa dan Sumatra.  Hal lain yang mendukung adalah  jumlah customer turut bertumbuh sebesar 47%.

Hal ini sejalan dengan keterlibatan CMNT dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur strategis seperti Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, kawasn indsutri, dan kawasan pemukiman.

Commercial and Logistics Director CMNT Surindro Kalbu Adi mengungkapkan perseroan melihat berbagai proyek pemerintah tersebut menjadi katalisator positif bagi pertumbuhan industri semen. Produsen 'Semen Merah Putih' ini pun memprediksi total produksi perseroan untuk kebutuhan domestik tahun 2024 bisa mencapai 6 juta ton.

"Prediksi tahun depan untuk market bag tidak akan sebagus market bulk, karena secara industri kita akan tetap menarik. Namun untuk kustomer ritel masih ada wait and see. Semen Merah Putih akan tumbuh 2 persen, kita sangat konservatif dalam hal ini," ujar Surindra.