stres
Gaya Hidup

Kedamaian dari Dalam, Berikut Tips Atasi Cemas dan Stres

  • Psikolog berlisensi dengan spesialis CBT Seth J.Gilihan PhD menyebut pertanyaan-pertanyaan negatif yang biasanya muncul di otak dan membuat Anda merasa cemas adalah:

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Hidup ini penuh dengan ketidakpastian dan ketidakpastian mendorong perasaan cemas. Otak manusia sering kali menangkap hal-hal yang tidak diketahuinya dan mengubahnya menjadi sesuatu yang perlu ditakuti dan dikhawatirkan. 

Psikolog berlisensi dengan spesialis CBT Seth J.Gilihan PhD menyebut pertanyaan-pertanyaan negatif yang biasanya muncul di otak dan membuat Anda merasa cemas adalah:

  1. Bagaimana hari ini akan berjalan?
  2. Bagaimana jika ….. terjadi?
  3. Apakah sesuatu yang buruk akan terjadi jika saya mengambil resiko ini?
  4. Apa yang salah?
  5. Akankah hidup berjalan sesuai keinginan saya?

Kelima pertanyaan di atas menurut Gilihan hanya akan membuat pikiran Anda merasa stres. Jadi ketika pertanyaan tersebut muncul, Gilihan menyarankan Anda untuk segera menggantinya dengan pertanyaan yang lebih positif dan membuat Anda memegang kendali. 

1. Bagaimana hari ini akan berjalan? diganti menjadi Saya ingin menjadi siapa hari ini?

Daripada berfokus pada apa yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dalam beberapa jam kedepan, Gilihan menyarankan Anda untuk fokus pada bagaimana Anda ingin menghadapi hari itu. Pemikiran dan keyakinan seperti apa yang akan Anda tanamkan?

2. Bagaimana jika …. terjadi? diganti menjadi Bagaimana saya menangani …. jika hal itu terjadi?

Menurut Gilihan, hal-hal yang bisa terjadi hanyalah 50% dari keseluruhan cerita. Bagian terpentingnya adalah bagaimana Anda akan meresponnya. 

Cobalah untuk mulai beralih dari fokus pada masalah ke fokus mengatasi masalah. 

3. Apakah sesuatu yang buruk akan terjadi jika saya mengambil resiko ini? diganti menjadi Apakah harus sekali dicari tahu?

Ketakutan dan kecemasan akan menyita banyak ruang mental saat Anda berpikir untuk mengambil langkah berani mencoba hal baru. 

Pertanyaan tentang apakah sesuatu yang buruk akan terjadi dapat menghambat Anda mengambil langkah penting dalam hidup, karena segala sesuatu yang baru akan membawa risiko dan ketidakpastian.

4. Apa yang salah? diganti dengan apa yang mungkin berjalan dengan baik?

Evolusi membentuk otak kita untuk memberikan perhatian khusus terhadap ancaman dan bahaya, yang membantu nenek moyang kita bertahan hidup dan mewariskan gen ini.

Bias terhadap hal negatif sangat baik untuk kelangsungan hidup, namun tidak optimal untuk ketenangan pikiran atau kehidupan yang bermakna. Fokus yang sempit terhadap hal-hal negatif dapat dengan mudah mengaburkan pertimbangan tentang hal-hal positif.

5. Apakah hidup akan berjalan sesuai keinginan saya? diganti dengan Dapatkah saya menerima apa yang ditakdirkan?

Menurut Gilihan, pikiran kita sangat cenderung untuk membagi dunia menjadi “untuk saya” dan “melawan saya”. Segala sesuatu yang Anda alami ditandai dengan “baik atau buruk”, “kerugian atau keuntungan”, “kesenangan atau kesakitan”, dan seterusnya.

Pola pikir ini menyebabkan penderitaan. Ketika Anda menolak untuk menerima kehidupan apa adanya, Anda merasakan perjuangan ganda bukan hanya dari kesulitan itu sendiri, namun juga perjuangan Anda melawannya. 

Anda juga akan terus-menerus merasakan ancaman yang muncul karena Anda memerlukan segalanya untuk berjalan sesuai keinginan Anda.

Mengubah pertanyaan yang Anda ajukan dapat membuka Anda pada cara hidup yang lebih penuh dan damai.