<p>Bank Mayapada milik Datok Sri Tahir. / Facebook @bankmayapadaofficial</p>
Korporasi

Kedatangan Investor Baru, Bank Mayapada Gelar RUPSLB 10 Mei 2021

  • PT Bank Mayapada Internasional Tbk baru-baru ini mengumumkan perubahan kepemilikan saham.

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – PT Bank Mayapada Internasional Tbk mengumumkan bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Mei 2021 dan melakukan pencatatan pada 15 April 2021.

Mengutip pengumuman dalam Kustodian Sentral Efek Indonesia, Senin, 5 April 20201, penyelenggaraan RUPSLB bank bersandi saham MAYA ini bertempat di Mayapada Tower 2, Lt. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav.27, Jakarta pada pukul 14.00 WIB hingga selesai.

Meski demikian, keterbukaan informasi tersebut tidak menjelaskan agenda apa saja yang akan menjadi pembahasan dalam RUPSLB. Akan tetapi, baru-baru ini MAYA mengumumkan perubahan kepemilikan saham.

Melansir Bursa Efek Indonesia, 1 April 2021, investor atas nama Liang Xian Ltd tercatat sebagai pemegang saham baru. Liang Xian masuk ke Mayapada melalui mekanisme penawaran umum terbatas (PUT) XIII untuk penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Pada 24 Maret 2021, Liang Xian memborong 1.466.033.913 saham dengan harga beli Rp400 atau senilai Rp586,41 miliar. Dengan begitu, Liang Xian praktis menjadi pemegang 12,39% saham MAYA dari sebelumnya tak memiliki sama sekali.

Hingga kini, tak banyak informasi mengenai perusahaan Liang Xian yang menjadi investor anyara Mayapada. Sedikit informasi, Liang Xian merupakan perusahaan yang berbasis di British Virgin Islands (BVI).

Untuk diketahui, MAYA dibentuk pada 7 September 1989 di Jakarta DAN disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada 10 Januari 1990. MAYA kemudian mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Maret 1990.

Sejak 23 Maret 1990 Perusahaan resmi menjadi bank umum, yang diikuti perolehan izin dari Bank Indonesia sebagai bank devisa pada tahun 1993. Pada 1995 nama bank berubah menjadi PT Bank Mayapada Internasional, Tbk, setelah itu pada 1997 mengambil inisiatif untuk go public alias melantai di bursa saham hingga kini.

Pada perdagangan hari ini, saham MAYA terkoreksi 6,61% atau 160 poin ke level Rp2.260 per lembar. Adapun kapitalisasi pasar MAYA mencapai Rp26,74 triliun dengan hasil imbal balik dalam setahun terakhir adalah 41.03%. (LRD)