<p>Archi Indonesia/ Sumber: Archi Indonesia</p>
Industri

Kegiatan Tambang Baru Capai 10%, Archi Indonesia Bakal Genjot Eksplorasi Bijih Emas Hingga 13 Juta Ons

  • JAKARTA – Eksplorasi dan penambangan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) per Desember 2020 baru mencapai 10% dari area konsesi 40.000 hektare (Ha). Wakil Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra menyebut, ke depan perseroan akan memanfaatkan potensi lain untuk kegiatan eksplorasi tambang. Ia menargetkan area proyek near-mine, western corridor dan greenfields dari studi yang dilakukan oleh Energy […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Eksplorasi dan penambangan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) per Desember 2020 baru mencapai 10% dari area konsesi 40.000 hektare (Ha).

Wakil Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra menyebut, ke depan perseroan akan memanfaatkan potensi lain untuk kegiatan eksplorasi tambang.

Ia menargetkan area proyek near-mine, western corridor dan greenfields dari studi yang dilakukan oleh Energy and Mineral Technology International (ENMITECH). Studi ini telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, yakni SRK Consulting Group.

“Eksplorasi proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan cadangan bijih emas baru sebesar 5,3 – 13 juta ons,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin, 28 Juni 2021.

Di samping itu, emiten yang baru saja melantai di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ARCI ini juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki.

Targetnya, dari 3,6 juta ton per tahun akan ditingkatkan secara bertahap menjadi 8,0 juta ton per tahun hingga akhir 2025. Peningkatan kapasitas disebut dapat menyumbang produksi lebih dari 450 kilo ons atau lebih dari 14 ton emas per tahun.

Pada Tambang Emas Toka Tindung, misalnya, per Desember 2020, area ini memiliki cadangan bijih emas sebanyak 3,9 juta ons atau setara 121 ton. Di sampung itu, sejak 2016 volume produksi yang dihasilkan mencapai lebih dari 200 kilo ons atau setara 6.2 ton emas per tahun.

Diketahui, Tambang Emas Toka Tindung dinobatkan oleh konsultan industri independen CRU International Limited sebagai salah satu produsen emas yang paling kompetitif dari sisi biaya.

Sebagai informasi, pada tahun lalu total pendapatan yang dibukukan ARCI sebesar US$393,3 juta atau setara Rp5,6 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar Amerika Serikat). Namun, untuk laba bersih tercatat lebih rendah, yakni sebesar US$123,3 juta atau setara Rp1,7 triliun.

Dari total pendapatan dihasilkan, 98% di antaranya dihasilkan dari penjualan bijih emas, sedangkan sisanya dari penjualan produk emas batangan (gold minted bars). (RCS)