Kegiatan Usaha Diprediksi Membaik pada Kuartal I-2021
JAKARTA – Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis Bank Indonesia (BI) kegiatan dunia usaha pada kuartal IV-2020 dilaporkan membaik. Kendati masih berada di fase kontraksi, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) tercatat -3,90%,, membaik daripada kuartal III-2020 sebesar -5,97%. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, perbaikan ini didorong oleh sektor pengangkutan dan […]
Industri
JAKARTA – Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis Bank Indonesia (BI) kegiatan dunia usaha pada kuartal IV-2020 dilaporkan membaik.
Kendati masih berada di fase kontraksi, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) tercatat -3,90%,, membaik daripada kuartal III-2020 sebesar -5,97%.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, perbaikan ini didorong oleh sektor pengangkutan dan komunikasi. Selain itu, sektor lainnya yang tumbuh positif ada keuangan, real estate dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air bersih, serta jasa lainnya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Kemudian sektor yang terindikasi membaik ada perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan dan konstruksi.
“Perbaikan kondisi kegiatan usaha didukung oleh permintaan yang meningkat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru,” kata Erwin dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Januari 2020.
Sejalan dengan perkembangan SKDU, survei penggunaan tenaga kerja dan kondisi keuangan ikut membaik. Kapasitas produksi terpakai mencapai 71,96% pada periode ini, cenderung stabil dibandingkan dengan capaian kuartal sebelumnya.
Adapun pada kuartal I-2021, responden memperkirakan kegiatan usaha bisa mencatat kinerja positif dengan SBT sebesar 7,68%. Pertumbuhan ini akan dialami oleh hampir seluruh sektor ekonomi.
PMI Kuartal IV-2020 47,29%
Lebih khusus, kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal akhir 2020 juga diperkirakan membaik. Hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) sebesar 47,29%, meningkat dari 44,91% kuartal-III 2020.
Erwin bilang, perbaikan terjadi pada hampir di seluruh komponen pembentuk PMI. Dalam hal ini, volume produksi ditopang oleh penerimaan barang input yang lebih cepat, serta jumlah tenaga kerja.
Sementara itu jika dilihat secara sektoral, mayoritas subsektor mencatat perbaikan kinerja pada, seperti pada subsektor logam dasar besi dan baja, pupuk, kimia serta barang dari karet. BI pun mencatat, kinerja sektor industri pengolahan bakal meningkat sebesar 51,14% pada kuartal I-2021.