IMG_20240821_094956.jpg
Energi

Kejar NZE 2060, Airlangga Gunakan Tiga Cara Ini

  • Sebanyak 34 proyek transisi energi Indonesia diajukan ke ASEAN Zero Emission Community (AZEC) pada 2024 untuk mendapat pendanaan dari Jepang.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA  - Indonesia terus mendorong tiga inisiatif strategis untuk mencapai target emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) pada 2060.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tiga inisiatif tersebut meliputi sistem energi bersih yang terintegrasi, sektor transportasi, dan efisiensi energi untuk semua sektor.

“Kami mengajukan tiga inisiatif strategis yang dapat menjadi fokus untuk menggerakkan transisi kita menuju emisi nol bersih,” kata Airlangga saat pembukaan Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting, Rabu, 21 Agustus 2024.

Airlangga menjelaskan, inisiatif pertama adalah mengembangkan sistem energi bersih terintegrasi, salah satunya dengan meningkatkan konektivitas power grid atau jaringan listrik regional. Ia meyakini melalui peningkatan konektivitas tersebut, ketahanan dan fleksibilitas dari sistem energi bersih dapat meningkat. 

Inisiatif kedua, Airlangga menuturkan, Indonesia bakal mendorong penggunaan kendaraan dengan bahan bakar yang berkelanjutan.

Terakhir, Indonesia juga akan mendorong efisiensi penggunaan energi di semua sektor. Indonesia ke depannya, akan mendorong pengurangan konsumsi energi yang signifikan pada proses industri, sistem bangunan, produk konsumen.

34 Proyek Transisi Energi Diajukan

Mantan Ketum Golkar ini mengatakan, sebanyak 34 proyek transisi energi Indonesia diajukan ke ASEAN Zero Emission Community (AZEC) pada 2024 untuk mendapat pendanaan dari Jepang.

Tahun 2024, kata dia, terdapat 78 proyek yang diajukan ke ASEAN Zero Emission Community (AZEC) oleh negara-negara anggotanya. Adapun negara-negara anggota AZEC meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.

Adapun rangkaian AZEC 2nd Ministerial Meeting meliputi enam Expert Group Meeting yang diadakan untuk mengidentifikasi peluang hingga mencari solusi secara bersama-sama atas tantangan investasi di bidang transisi energi.

Berdasarkan hasil dari rangkaian pertemuan tersebut teridentifikasi sejumlah proyek potensial yang dikategorikan dalam tiga kategori berdasarkan kesiapan proyek.

Dikutip dari keterangannya, Airlangga memaparkan bahwa dalam kategori I, terdapat proyek-proyek komersial yang siap dilaksanakan, antara lain proyek panas bumi Muara Laboh dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka.

Sementara pada kategori II, terdapat proyek-proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan, namun masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study, seperti proyek pengelolaan lahan gambut dan proyek jaringan transmisi Jawa-Sumatera.

Kemudian, pada kategori III, terdapat sejumlah nota kesepahaman (MoU) maupun inisiatif yang perlu diidentifikasi dan dipelajari lebih lanjut.

Adapun AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.