<p>Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengikuti rapat kerja dengan komisi VII DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 23 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kejar Target EBT, Indonesia dan Azerbaijan Tekan MoU Pengembangan Migas

  • JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Energi Republik Azerbaijan Parviz Shahbazov menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di bidang energi secara virtual di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021. Kedua negara ini sepakat berkolaborasi dalam pengembangan minyak dan gas bumi (migas) serta energi baru dan terbarukan (EBT) di masa mendatang. […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Energi Republik Azerbaijan Parviz Shahbazov menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di bidang energi secara virtual di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.

Kedua negara ini sepakat berkolaborasi dalam pengembangan minyak dan gas bumi (migas) serta energi baru dan terbarukan (EBT) di masa mendatang. Selain itu, MoU ini juga bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.

Arifin berharap Indonesia dan Azerbaijan bisa saling mempromosikan proyek sekaligus memfasilitasi kerja sama antarsektor swasta.

“Besar harapan saya kerja sama bidang energi ini akan berkembang sehingga bisa ditingkatkan ke level yang lebih tinggi,” ujar Arifin.

Situasi pandemi yang melanda dunia saat ini, kata Arifin, menjadi tantangan nyata yang memaksa negara-negara untuk memutar strategi, tak terkecuali di sektor energi. Maka, diperlukan rencana dan strategi yang inovatif dan out of the box, salah satunya dengan melaksanakan transisi energi.

Arifin mengungkapkan Indonesia masih mengandalkan penggunaan bahan bakar konvesional untuk mengamankan rantai distribusi. Namun, di sisi lain pemerintah juga berkomitmen untuk melaksanakan transisi energi.

Pada kesempatan yang sama, Shahbazov mengatakan potensi proyek migas di kedua negara harus dikembangkan. Saat ini, Azerbaijan memiliki target untuk meningkatkan komposisi EBT dengan target kapasitas instalasi listrik sebesar 1500 Mega Watt (MW).

“Dokumen yang kami tandatangani hari ini adalah kerja sama dalam bidang EBT dan sektor energi lainnya. Saya mengundang stakeholder dari sektor publik, swasta, maupun investor potensial untuk bekerja sama dalam bidang green energy,” ungkap Shahbazov.

Percepat Target Net Zero Emission 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga berjanji bakal mempercepat target nol emisi karbon atau net zero emission agar terwujud sebelum 2060.

“Target ini harus didorong lebih cepat dari 2060,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis, 22 April 2021.

Ia bilang, Indonesia sendiri telah berupaya meninggalkan energi fosil dan mulai masuk ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Salah satu strategi yang dilakukan, yakni dengan memproduksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Pada 2025, produksi KBLBB di Indonesia ditargetkan mencapai dua juta unit.

Pada tahun lalu, produksi kendaraan listrik ini pun mencapai 600.000 unit untuk roda empat atau lebih. Sementara untuk roda dua, jumlahnya sebesar 2,45 juta unit. Adapun total kendaraan yang akan diproduksi mencapai lebih dari 3 juta unit.

Melalui penggunaan KBLBB, diharapkan bisa mengurangi emisi karbon dioksida atau CO2 hingga 2,7 juta ton.

Sejauh ini, sudah ada 122 unit charging station yang dibangun di 83 area seperti, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol.

Diharapkan, lima tahun mendatang pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bisa mencapai 3.861 dengan jumlah KBLBB sebanyak 39.627 unit.

Adapun untuk Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) target pembangunannya sebanyak 17.000 unit pada 2025.

Libatkan Swasta

Dalam melaksanakan strategi, pemerintah pun mendorong kalangan swasta untuk berpartisipasi mewujudkan percepatan target nol emisi karbon. Hal ini dilakukan dengan cara mempercepat bauran energi baru terbarukan (EBT).

Terkait hal ini, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi mengungkapkan, sejumlah investor sudah berkomitmen dalam penanaman modal di sektor energi.

Kendati tak disebutkan nominalnya, ia menyebut dua perusahaan swasta, yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) sebagai investor dari Australia, telah melaksanakan Joint Statement of Intent.

Perjanjian ini ditekan pada 22 April 2021 bersama dengan Kemenko Marves, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara, dan Pemprov Papua. (LRD)