KEK Kura-Kura Bali Jual Pariwisata Mewah Kelas Internasional, Ditarget Hasilkan Devisa Rp477 Triliun
- Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Pulau Serangan Kota Denpasar segera dimulai.
Nasional
JAKARTA - Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Pulau Serangan Kota Denpasar telah disetujui dalam Sidang Dewan Nasional KEK untuk segera ditetapkan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan KEK Kura-Kura Bali ini diharapkan melengkapi kawasan ekonomi kesehatan yang ada di Sanur.
"Oleh karena itu, Bali salah satu provinsi yang dapat dua KEK, dan dua-duanya menunjang industri pariwisata. Diharapkan dengan adanya dua KEK ini, ekonomi Bali menjadi lebih sustain,” kata Airlangga, usai meninjau lokasi KEK Kura-Kura Bali, dikutip Senin, 6 Februari 2023.
KEK Kura-Kura Bali dengan luas sekitar 498 hektare (ha) akan dikembangkan menjadi destinasi pariwisata mewah berkelas internasional. Di dalamnya terdapat kawasan marina terintegrasi, centre for exellence for education and tech park, serta lifestyle wellness center.
- 7 Cara Fantastis Penggunaan Baking Soda dan Cuka untuk Pecahkan Masalah Sehari-Hari
- 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda
- Mulai Khawatir Krisis Penduduk, China Bolehkan Pasangan Belum Menikah Punya Anak
Airlangga mengungkapkan investasi di KEK Kura-Kura Bali ditargetkan sebesar Rp104,4 triliun dan mampu menyerap 99.853 tenaga kerja ketika beroperasi secara ultimate pada 2052.
“KEK Kura-Kura Bali juga diharapkan mampu menghasilkan devisa secara kumulatif sebesar Rp477 triliun di tahun 2052, dengan target sebesar Rp4,6 triliun dalam lima tahun pertama,” ujar dia.
Sementara itu, KEK Sanur yang ditetapkan pada Juli 2022, merupakan KEK Kesehatan pertama di Indonesia yang mengembangkan fasilitas kesehatan dan pariwisata berkelas internasional.
KEK Sanur ditargetkan merealisasikan investasi sebesar Rp10,2 triliun dan diharapkan bisa menyerap 43.647 orang tenaga kerja. Selain itu, KEK Sanur akan mendorong penghematan devisa sebesar Rp86 triliun dari Warga Negara (WNI) yang sebelumnya berobat ke luar negeri.
“Selain itu penambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun secara kumulatif pada 2022 hingga 2045,” kata dia.
Belajar dari pandemi COVID-19 yang sempat menghentikan gerak laju pertumbuhan ekonomi Bali, pembangunan kedua KEK tersebut juga diharapkan dapat mentransformasi perekonomian di Pulau Dewata agar tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata.
“Ini kesempatan baik untuk direvitalisasi,” kata Menko Airlangga.
Untuk diketahui, hingga saat ini, pemerintah telah mengembangkan KEK Digital, KEK Maintenance Repair and Overhaul (MRO), KEK Pendidikan, KEK Pariwisata, dan KEK Kesehatan.