KEK Sanur Disebut Bakal Tekan Jumlah Masyarakat yang Berobat ke Luar Negeri
- Dengan pembangunan kawasan ini, diproyeksikan sekitar 4% hingga 8% penduduk Indonesia yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat ke KEK Sanur, dengan total pasien berada dalam kisaran 123 ribu sampai dengan 240 ribu orang.
Nasional
JAKARTA - Fenomena berobat keluar negeri sudah tidak asing dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Banyak alasan berbeda yang mendasari keputusan seseorang memilih luar negeri sebagai tempat pengobatan.
Dikutip dari laman Fakultas Kedokteran UGM, dr. Effiana mengatakan bahwa ada beberapa alasan berbeda yang mendasari hal ini. “Secara umum, alasan masyarakat adalah ketidakpuasan terhadap pelayanan yang ada di Indonesia. Selain itu, faktor penarik berupa layanan yang lebih lengkap di negara tujuan juga cukup berpengaruh,” tambahnya.
Sejak akhir Juli 2022, pemerintah ambisius menggarap proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Salah satunya adalah KEK Kesehatan Sanur.
KEK Kesehatan Sanur telah mendapat komitmen investasi dari PT Pertamina Bina Medika (IHC) untuk pembangunan rumah sakit internasional yang bekerjasama dengan Mayo Clinic.
- Data Tenaga Kerja AS Masih Solid, Rupiah Berpotensi Jatuh di Awal Pekan
- Taiwan Berjuang Pulihkan Pasokan Listrik Usai Topan Haikui
- Ternyata Ini Alasan CEO Google Sangat Ingin Luncurkan Produk AI
Rumah sakit internasional ini akan memiliki peralatan canggih terbaru dan menghadirkan dokter terbaik dalam negeri yang bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan dokter asing dalam rangka mewujudkan transfer knowledge.
KEK Sanur dibangun di area seluas 41,26 ha milik PT Hotel Indonesia Natour (PT HIN). Kedepannya akan terdapat sarana akomodasi di kawasan ini yang terdiri atas hotel dan resort hingga seribu kamar, fasilitas bagi usia lanjut, ethnobotanical garden, convention centre bertaraf internasional yang mampu menampung hingga 5 ribu orang, area komersial, sentra UMKM, serta berbagai fasilitas lain.
Dikutip dari laman Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, dengan pembangunan kawasan ini, diproyeksikan sekitar 4% hingga 8% penduduk Indonesia yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat ke KEK Sanur, dengan total pasien berada dalam kisaran 123 ribu sampai dengan 240 ribu orang.
Secara nominal, harapannya hingga tahun 2045 total penghematan devisa yang dihasilkan mencapai Rp86 Triliun, dan total penambahan devisa pada periode yang sama mencapai Rp19,6 triliun.