Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PT PANI) Sugianto Kusuma saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PANI di Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Kekayaan Aguan, Bos Agung Sedayu Melejit Rp40 Triliun Karena Ini

  • Kekayaan Sugianto Kusuma atau Aguan, yang merupakan Bos Agung Sedayu, diperkirakan mencapai Rp117 triliun melalui kepemilikan saham di PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Kekayaan Sugianto Kusuma atau Aguan, yang merupakan Bos Agung Sedayu, diperkirakan mencapai Rp117 triliun melalui kepemilikan saham di PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

Sebagai informasi, Aguan, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PANI, memiliki 50% saham PT Multi Artha Pratama (MAP) melalui Agung Sedayu Group. MAP sendiri merupakan pengendali mayoritas saham PANI, dengan kepemilikan sebesar 90% atau setara 15.195.485.535 lembar saham.

Menariknya, kekayaan Aguan mengalami lonjakan signifikan dalam satu bulan terakhir, didorong oleh kenaikan harga saham PANI yang melonjak 53,17%, dari Rp10.250 menjadi Rp15.700 per saham pada penutupan sesi perdagangan pertama Selasa, 22 Oktober 2024.

Kenaikan saham tersebut melambungkan kekayaan Aguan dari Rp77 triliun menjadi Rp117 triliun. Artinya, dalam periode tersebut, kekayaan pria kelahiran Palembang ini bertambah sebesar Rp40 triliun.

Hubungan Dekat 

Yang lebih menarik, selama satu minggu terakhir, saham PANI telah melonjak 29,22% oleh penunjukan Maruar Sirait sebagai Menteri Perumahan di dalam pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.  

Maruar Sirait memang memiliki hubungan dekat dengan Aguan. Kedekatan mereka terlihat melalui konsorsium Nusantara yang berinvestasi besar di Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk proyek pembangunan hotel bintang lima.

Selain itu, proyek PIK2 yang masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024, juga dapat menjadi pemicu kenaikan saham. Proyek pembangunan di atas lahan seluas 1.755 hektar di Jakarta Utara senilai Rp 40 triliun ini diketahui telah dimulai di beberapa lokasi.

Tidak hanya itu, emiten bersandikan PANI juga baru saja menyelesaikan private placement saham senilai Rp6,5 triliun, yang digunakan untuk mengakuisisi lahan seluas 232 hektare. Aksi korporasi itu juga bisa optimisme investor terhadap saham ini. 

Dengan akuisisi tersebut, total cadangan lahan PANI per Agustus 2024 meningkat menjadi 1.850 hektare. Terkait dengan penjualan pemasaran, PANI mencatatkan marketing sales sebesar Rp3,3 triliun hingga semester I-2024.

Di Balik Transformasi 

PANI, sebelumnya dikenal sebagai PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk, merupakan salah satu emiten yang bergerak di sektor properti di Indonesia. Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 19 Juni 2023, PANI secara resmi mengubah namanya. 

Pada kesempatan yang sama, Sugianto Kusuma, atau yang lebih dikenal sebagai Aguan, pendiri Agung Sedayu, turut bergabung sebagai Presiden Direktur, memperkuat kepemimpinan dan visi perusahaan.

Transformasi besar PANI dimulai pada tahun 2021, ketika PT Multi Artha Pratama (MAP), yang fokus pada pengembangan properti di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), mengakuisisi 80% saham PANI, setara dengan 328 juta saham. 

Masuknya MAP, yang didukung oleh Grup Agung Sedayu dan Grup Salim, mengarahkan PANI untuk mendiversifikasi portofolio usahanya sebagai pengembang properti terkemuka, terutama di kawasan PIK. 

Profil Aguan

Sugianto Kusuma, yang lebih dikenal sebagai Aguan, lahir pada 25 Desember 1950. Ia merupakan pengusaha sukses di bidang properti dan dikenal sebagai pendiri serta pemimpin Agung Sedayu Group, salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia.

Aguan memulai kariernya dari usaha kecil dan secara bertahap mengembangkan kerajaan bisnis yang mencakup berbagai sektor, terutama properti dan perhotelan. Di bawah kepemimpinannya, Agung Sedayu Group telah mengembangkan berbagai proyek besar, termasuk mal, apartemen, perumahan, dan pusat perkantoran di wilayah Jakarta dan sekitarnya. 

Salah satu proyek ikonik yang dikelolanya adalah kawasan elite Pantai Indah Kapuk (PIK), yang menjadi salah satu simbol properti prestisius di ibu kota. Selain properti, Agung Sedayu Group juga memiliki investasi di berbagai sektor lain seperti ritel, rumah sakit, dan infrastruktur. 

Aguan sering terlibat dalam proyek joint venture dengan perusahaan internasional untuk mengembangkan kawasan komersial di Indonesia. Namun, Aguan dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang tampil di depan publik atau media, sehingga menjaga citranya tetap low profile meskipun namanya kerap muncul dalam berita bisnis.