<p>Pendiri SoftBank Group Corp, Masayoshi Son. Dok: SoftBank Group.</p>
Nasional & Dunia

Kekayaan Miliarder SoftBank Group Masayoshi Son Melejit Hingga Rp672 Triliun, Saingi Pemilik Uniqlo

  • JAKARTA – Kekayaan miliarder Jepang pemilik SoftBank Group Corp., Masayoshi Son, melonjak menjadi US$48 miliar atau sekitar Rp672 triliun. Nilai kekayaannya berselisih tipis dari kekayaan bersih pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai, yang mencapai US$48,2 miliar. Kekayaan Masayoshi Son melejit lantaran saham SoftBank Group yang terdaftar di Tokyo menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level 10.420 yen […]

Nasional & Dunia
Gloria Natalia Dolorosa

Gloria Natalia Dolorosa

Author

JAKARTA – Kekayaan miliarder Jepang pemilik SoftBank Group Corp., Masayoshi Son, melonjak menjadi US$48 miliar atau sekitar Rp672 triliun.

Nilai kekayaannya berselisih tipis dari kekayaan bersih pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai, yang mencapai US$48,2 miliar.

Kekayaan Masayoshi Son melejit lantaran saham SoftBank Group yang terdaftar di Tokyo menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level 10.420 yen pada Selasa (16/2/2020). Capaian ini mengalahkan level tertinggi sebelumnya di 10.111 yen pada Februari 2020.

Saham SoftBank meloncat 221% sejak Masayoshi muncul di Daftar Miliarder Dunia pada 2020. Saat itu, kekayaannya senilai US$16,6 miliar.

Dikutip dari Forbes, analis mengaitkan relinya saham SoftBank baru-baru ini dengan banyak faktor. Mulai dari penjualan aset untuk mendanai pembelian kembali saham hingga serangkaian IPO yang sukses dalam beberapa bulan terakhir.

Sejak April hingga September 2020, SoftBank telah melakukan penjualan besar-besaran yang menghasilkan 5,6 triliun yen, setara dengan US$53 miliar. Penjualan tersebut termasuk saham di operator jaringan nirkabel Amerika T Mobile, raksasa e-commerce China Alibaba, serta afiliasi telekomunikasi SoftBank Corp.

Dana baru tersebut memungkinkan SoftBank membeli kembali sahamnya senilai 1,3 triliun yen, setara dengan US$12,42 miliar, pada 31 Januari 2021.

Selain itu, SoftBank menandatangani kesepakatan penjualan sahamnya di perancang chip Arm ke produsen semikonduktor AS Nvidia. Kesepakatan yang terjadi pada September 2020 itu bernilai US$40 miliar.

Laporan keuangan SoftBank menyebut sepanjang sembilan bulan yang berakhir 31 Desember 2020, penjualan bersihnya naik 6,12% year-on-year/ y-o-y menjadi 4.1038,04 miliar yen. Laba bersihnya melonjak 541,1% menjadi 3.055,16 miliar yen. Earnings per share juga terungkit menjadi 1.572,09 yen.

Pandemi Covid-19 memberi keuntungan tersendiri bagi SoftBank. Investor utama Grab itu menyebut bisnis di sejumlah sektor seperti e-commerce, hiburan, pelayanan kesehatan, pendidikan, pengiriman makanan, dan masa depan pekerjaan mendapat manfaat dari percepatan adopsi layanan digital.

Banyak perusahaan SoftBank Vision Fund 1 (SVF1) di sektor-sektor ini telah berhasil menggalang dana tambahan dari investor baru dan investor yang sudah ada dengan nilai yang lebih tinggi daripada putaran sebelumnya. Sebaliknya, perusahaan di sektor perjalanan dan perhotelan pulih lebih lambat.

Masayoshi Son menargetkan menggaet 10-20 perusahaan ke dalam portofolionya setiap tahun.

“Kami yakin SoftBank Group berada dalam posisi yang menguntungkan karena dia berada di tempat yang tepat dengan banyak investasi berskala besar di perusahaan swasta pada waktu yang tepat, saat terjadi hiruk pikuk IPO,” kata analis Jefferies Singapore, Atul Goyal.

Tercatat, sejumlah perusahaan yang didukung Masayoshi sukses IPO di Silicon Valley. Sebut saja marketplace properti online Opendoor, aplikasi pengiriman makanan DoorDash, dan biomed outfit Seer.

Baru-baru ini, raksasa e-commerce Korea Selatan, Coupang Corp., yang didukung SoftBank mengajukan IPO di bursa New York. Coupang menargetkan valuasi sekitar US$50 miliar dalam IPO tersebut.