Menteri Pendidikan Budaya, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim usai membuka gelaran Embracing Jakarta Muslim Fashion Week di stadion Aquatic Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis, 18 November 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Kekayaan Nadiem Makarim Melonjak hingga 3 Kali Lipat di Akhir 2022, Sentuh Angka Rp4 Triliun

  • Mengutip laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), kekayaan Nadiem Makarim di akhir 2022 terhitung sebesar Rp4,87 triliun.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Kekayaan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melonjak hingga tiga kali lipat pada akhir 2022 hingga menyentuh angka Rp4 triliun.

Mengutip laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), kekayaan Nadiem Makarim di akhir 2022 terhitung sebesar Rp4,87 triliun.

Angka tersebut tercatat naik hingga 316% jika dibandingkan akumulasi nilai kekayaan pendiri PT Gojek Indonesia ini pada tahun 2021 sebesar Rp1,17 triliun.

Faktor utama yang menjadi pendongkrak kekayaan Nadiem pada akhir tahun lalu adalah surat berharga yang nilainya meroket 330% dari Rp1,3 triliun pada 2021 menjadi Rp5,6 triliun pada 2022.

Seiring dengan nilai kekayaan Nadiem yang meningkat drastis, utangnya pun turut melonjak hingga tiga kali lipat atau sebesar 307% dari Rp193,82 miliar menjadi Rp790,76 miliar.

Sementara itu, nilai tanah dan bangunan yang dimiliki Nadiem bertambah 8,5% dari Rp50,98 miliar menjadi Rp55,32 miliar berkat adanya tambahan kepemilikan atas tanah dan bangunan seluas 1.379,81 m2 di Jakarta Selatan yang dibeli dari hasil sendiri dengan nilai Rp4,34 miliar.
 
Akan tetapi, nilai kekayaan dari alat transportasi dan mesin milik Nadiem berkurang drastis hingga 93% dari Rp2,66 miliar menjadi Rp162 juta.

Pengurangan tersebut disebabkan oleh berkurangnya kendaraan Nadiem dari yang awalnya sebanyak tiga unit menjadi hanya satu unit saja.

Pada tahun 2021, Nadiem memiliki 1 unit mobil Honda Brio Tahun 2017 seharga Rp162 juta, 1 unit mobil Toyota Vellfire Tahun 2018 seharga Rp1,02 miliar, dan 1 unit mobil Audi Q5:2.0 TF31 AT Tahun 2018 senilai Rp1,47 miliar.

Pada akhir tahun 2022, Nadiem tercatat hanya memiliki satu unit mobil Honda Brio Tahun 2017 senilai Rp162 juta yang dibeli dengan hasil sendiri.

Kekayaan Nadiem dari harta bergerak lainnya tercatat stagnan dari akhir 2021 hingga 2022 di angka Rp752,3 miliar, sedangkan kas dan setara kas mengalami kenaikan 115% dari Rp5,7 miliar menjadi Rp12,27 miliar. Harta lainnya yang dimiliki Nadiem Makarim mengalami kenaikan 17% dari Rp2,9 miliar menjadi 3,4 miliar. 

Profil Nadiem Makarim

Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tahun 1984, dan ia adalah anak tunggal dari Nono Anwar Makarim yang dikenal sebagai seorang pengacara dan praktisi hukum ternama yang merupakan mantan atasan dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Setelah lulus dari jenjang sekolah menengah atas (SMA) di Singapura, Nadiem mengenyam bangku kuliah di Brown University Amerika Serikat (AS) jurusan International Relation. Ia pun sempat menjajal program pertukaran pelajar di London School of Economics.

Setelah menyelesaikan studinya di Brown University, Nadiem Makarim mengambil program Master Business of Administration (MBA) di Harvard Business School di Harvard University.

Setelah menamatkan kuliahnya di Brown, Nadiem mengawali kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company di tahun 2006 sebelum ia melanjutkan studi di Harvard.

Setelah menamatkan studinya, Nadiem pun menjadi co-founder dari Zalora Indonesia dan menjabat juga sebagai managing director sebelum ia bergabung dengan start up Kartuku.

Pada tahun 2010, Nadiem pun mendirikan PT Gojek Indonesia. Ia menggunakan garasi mobilnya sebagai kantor pertama Gojek di Jakarta Selatan.

Setelah cukup lama menduduki jabatan sebagai chief executive officer (CEO) di Gojek, ia memutuskan untuk mundur pada tahun 2019.

Kemudian, ia pun ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat sebagai mendikbudristek di Kabinet Indonesia Maju dari 2019 hingga 2024. Ia pun tercatat sebagai menteri termuda di kabinet tersebut.