Kekeringan Parah Ethiopia Picu Krisis Kemanusian
- Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) telah memberikan bantuan kepada lebih dari 12 juta orang sepanjang Januari-November 2023, dukungan dana yang masih terbatas dan ketidakmampuan menghadapi kondisi perubahan iklim yang kompleks membuat situasi semakin memprihatinkan.
Dunia
JAKARTA - Wilayah utara Ethiopia mengalami kekeringan yang semakin memburuk, membawa dampak signifikan pada lebih dari 4 juta penduduk. Krisis kekeringan ini telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
Meskipun lembaga kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) telah memberikan bantuan kepada lebih dari 12 juta orang sepanjang Januari-November 2023, dukungan dana yang masih terbatas dan ketidakmampuan menghadapi kondisi perubahan iklim yang kompleks membuat situasi semakin memprihatinkan.
Kekeringan yang melanda wilayah utara Ethiopia, meliputi daerah Afar, Amhara, Oromia, dan Tigray, telah mengakibatkan dampak langsung pada carut marutnya eknomi dan kehidupan sosial masyarakat. Krisis ini memunculkan tantangan baru dalam mengatasi perubahan iklim.
Dilansir Xinhua, Kamis, 18 Januari 2023, Rencana tanggap kemanusiaan senilai US$4 miliar atau sekitar Rp62,5 triliun (kurs Rp15.600) yang dicanangkan PBB melalui untuk Ethiopia pada tahun 2023 dirasa masih sangat kurang dalam mengatasi permasalahan ini. Hal ini menunjukkan perlunya respons global yang lebih besar untuk menyelamatkan nyawa yang terancam.
- Disumpah di Hadapan Jokowi, Arsul Sani Resmi Menjadi Hakim MK
- Dakwaan Korupsi Mantan Menteri Singapura, Kasus Paling Heboh di Pusat Keuangan Asia
- Bye Tabung LPG, Begini Cara Mudah Beralih ke Jargas di Rumah
Konflik Memperparah Situasi
Situasi semakin rumit dengan adanya konflik di Tigray dan wilayah tetangga. Konflik ini tidak hanya menambah beban kemanusiaan, tetapi juga menghambat upaya bantuan dan distribusi sumber daya.
Upaya internasional untuk menanggapi krisis kemanusiaan di wilayah ini harus diiringi dengan langkah-langkah konkret untuk mengatasi konflik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan bantuan mencapai mereka yang membutuhkan.
Diperlukan lebih banyak dana dan respons mendesak untuk mencegah krisis kemanusiaan ini mencapai tingkat yang tidak terkendali. Komitmen global, baik dari pemerintah maupun lembaga non-pemerintah, menjadi kunci untuk menyelamatkan nyawa dan mendukung pemulihan masyarakat yang terkena dampak.
Kekeringan di wilayah utara Ethiopia bukan hanya masalah lokal, namun juga panggilan untuk aksi global agar dunia bersatu dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang mendalam serta melibatkan seluruh komunitas internasional dalam upaya menyelamatkan nyawa dan membangun ketahanan masyarakat.