logo
Wakil Presiden AS Kamala Harris
Dunia

Kekhawatiran Pemilih AS Terhadap Kandidat Presiden Tua

  • Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menegaskan Presiden Joe Biden tetap dapat melaksanakan tugas baik di usia senjanya. Hal itu terkait dengan pencalonan kembali Biden dalam pemilu November 2024.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menegaskan Presiden Joe Biden tetap dapat melaksanakan tugas baik di usia senjanya. Hal itu terkait dengan pencalonan kembali Biden dalam pemilu November 2024. Faktor usia belakangan menjadi isu yang kerap dibahas menjelang pemilihan. 

Biden, yang akan berusia 81 tahun pada November 2023 dan akan berusia 82 tahun pada awal masa jabatan empat tahun kedua yang prospektif pada Januari 2025, menghadapi para pemilih Amerika yang skeptis. 

Mereka masih menimbang apakah akan memilih calon dari Demokrat itu untuk empat tahun lagi pada November 2024., dikutip Reuters, Jumat 8 September 2023. “Joe Biden akan baik-baik saja,” kata Harris, ketika ditanya tentang kekhawatiran bahwa Biden terlalu tua untuk mencalonkan diri lagi.

Calon lawan alotnya, Donald Trump dari Partai Republik, tak kalah berusia tua yakni 77 tahun.  Para pemilih Amerika mengatakan mereka ingin melihat calon presiden yang lebih muda.

Beberapa kandidat presiden dari Partai Republik, termasuk mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley, telah mengatakan bahwa memilih Biden akan berarti juga memilih Harris, yang memiliki tingkat persetujuan sebesar 40% dalam rata-rata hasil jajak pendapat yang dikumpulkan oleh situs politik Five Thirty Eight.

Harris, dalam perjalanan ke pertemuan KTT para pemimpin Asia di Jakarta, mengatakan kepada CBS News, ketika ditanya apakah dia siap untuk mengambil alih kursi kepresidenan. “Ya, saya siap, jika perlu," ujarnya. “Tapi Joe Biden akan baik-baik saja. Izinkan saya memberi tahu Anda sesuatu. Saya bekerja dengan Joe Biden setiap hari,” kata Harris.a

Harris juga menolak kritik dari Partai Republik yang mengatakan memilihnya akan berisiko. “Mereka merasa perlu menyerang karena mereka takut bahwa kita akan menang berdasarkan prestasi kerja yang telah dilakukan oleh Joe Biden, saya, dan pemerintahan kami,” ujarnya.