<p>Ilustrasi. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Kekhawatiran Tapering Off Memudar, Kurs Rupiah Berpotensi Bangkit ke Level Rp14.380

  • Nilai tukar rupiah berpotensi mengalami penguatan hingga ke level Rp14.380 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Analis menyebut kekhawatiran pasar soal tapering off Federal Reserve (The Fed) sudah tidak terlalu kuat.

Pasar Modal

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Nilai tukar rupiah berpotensi mengalami penguatan hingga ke level Rp14.380 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Analis menyebut kekhawatiran pasar soal tapering off Federal Reserve (The Fed) sudah tidak terlalu kuat.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar mulai optimistis dengan pemulihan ekonomi di emerging market, termasuk Indonesia. Meski begitu, potensi penguatan tidak akan terlalu signifikan karena masih dibayangi lonjakan kasus COVID-19.

“Nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dolar AS. Meskipun kondisi ekonomi dibayangi COVID-19 tapi pasar juga terlihat masih optimistis terhadap peluang pemulihan ekonomi ke depan,” ucap Ariston kepada Trenasia.com. Senin, 23 Agustus 2021.

Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan secara akumulatif suda ada 3,96 juta orang yang terpapar virus corona di Indonesia. Pemerintah pun masih memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk menekan laju penyebaran COVID-19.

Ekspektasi yang menguat juga membuat pelaku  pasar untuk masuk kembali ke aset yang berisiko. Ariston menyebut penguatan rupiah ini juga didorong oleh kondisi bursa di dalam negeri yang membaik pada hari ini.

“Indeks saham Asia bergerak positif di pembukaan. Ini juga mungkin bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS,” jelas Ariston.

Senada, Pengamat Pasar Modal MNC Asset Management, Edwin Sebayang mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan Senin, 23 Agustus 2021. Beberapa sentimen dari dalam dan luar negeri juga akan membayangi pergerakan indeks awal pekan ini.

Edwin mengatakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan terbatas merujuk menguatnya indeks EIDO sebesar 1,61% serta naiknya indeks DJIA sebesar 0,65%.

“Setelah selama seminggu lalu IHSG turun sebesar 1,77% tetapi disertai jual bersih asing (net buy) sebesar Rp2,34 triliun, pada awal minggu ini, Senin, ada peluang IHSG melanjutkan penguatan terbatas,” ujar Edwin dalam riset hariannya, Senin, 23 Agustus 2021.