Dollar US
Pasar Modal

Kekhawatiran Utang dan Suku Bunga AS Belum Mereda, Rupiah Masih Berpotensi Melemah

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 25 Mei 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 51 poin di level Rp14.954 per-dolar AS.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini saat khawatiran utang Amerika Serikat (AS) dan suku bunga yang tinggi dari The Federal Reserve (The Fed) yang rupanya belum mereda. 

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 25 Mei 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 51 poin di level Rp14.954 per-dolar AS. 

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 24 Mei 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 28 poin di posisi Rp14.903 per-dolar AS. 

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai kurs rupiah masih berpeluang melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini karena kekhawatiran akan kesepakatan kenaikan plafon utang yang belum tercapai. 

"Kekhawatiran soal kesepakatan batas utang AS yang belum tercapai mendekati deadline pembayaran utang AS menjadi pemicu penguatan dolar AS," ujar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 25 Mei 2023. 

Sementara itu, notulen rapat The Fed yang dirilis Rabu, 24 Mei 2023 waktu setempat, mengindikasikan tanda-tanda bank sentral AS belum mau memangkas suku bunga acuannya. 

Apabila tingkat inflasi ke depan masih tinggi dan melebihi ekspektasi, peluang suku bunga untuk dipertahankan di level yang tinggi pun masih terbuka. 

Kekhawatiran akan batas akhir kesepakatan utang yang semakin dekat, ditambah dengan peluang pemangkasan suku bunga yang menyurut, menjadi faktor yang dapat mendorong rupiah untuk melemah karena adanya tekanan dari dolar AS. 

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi untuk melemah ke arah Rp14.930-Rp14.950 per-dolar AS sementara potensi support berada di Rp14.860 per-dolar AS.