<p>Ilustrasi: Hasilperikanan/kkp.go.id</p>
Nasional

Kekuatan Baru Sektor Perikanan, Perindo dan Perinus Ditarget Merger Semester Pertama 2021

  • JAKARTA – Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) bakal segera bergabung alias merger pada semester pertama tahun ini. Dengan bersatunya dua badan usaha miliki negara (BUMN) Perikanan ini, bisnis perikanan di Indonesia disinyalir akan menguat. Sebab, setiap bisnis dari Perindo maupun Perinus saling melengkapi mulai hulu ke hilir. Direktur […]

Nasional

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) bakal segera bergabung alias merger pada semester pertama tahun ini.

Dengan bersatunya dua badan usaha miliki negara (BUMN) Perikanan ini, bisnis perikanan di Indonesia disinyalir akan menguat. Sebab, setiap bisnis dari Perindo maupun Perinus saling melengkapi mulai hulu ke hilir.

Direktur Operasional Perum Perindo Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan konsep bisnis merger Perindo dan Perinus akan menjadi kekuatan baru di bidang perikanan.

Pasalnya, Perindo unggul di bidang pengelolaan pelabuhan perikanan dan budidaya, sedangkan Perinus masyhur di bidang perikanan tangkap.

“Kekuatan Perindo dan Perinus diharapkan berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan berbahan ikan di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu 6 Maret 2021.

Pada lini bisnis kepelabuhanan, Perindo memiliki kekuatan di beberapa segmen usaha pelabuhan perikanan yang dikelola. Pelabuhan itu antara lain Pelabuhan Perikanan Jakarta, Pelabuhan Perikanan Belawan, Pekalongan, Pemangkat, Brondong, Prigi, dan Lampulo Tarakan.

Pelabuhan-pelabuhan itu dilengkapi sarana produksi cold storage sebanayak 6 unit berkapasitas 3.200 ton, Unit Pengelolaan Ikan (UPI) sebanyak 4 unit, layanan docking, kapal tangkap dan tampung, pabrik es, SWRO dan jasa kepelabuhanan lainnya.

Selain itu, kekuatan Perindo pada lini bisnis budidaya dengan lokasi tambak seluas 38 Ha, Keramba Jaring Apung 427 holes dan didukung dengan adanya pabrik pakan ikan dan udang kapasitas 6 ton per jam untuk menciptakan budidaya terintegrasi.

Target Pascamerger

Raenhat menambahkan, dari segi pertumbuhan bisnis, Compound Annual Growth Rate (CAGR) Perindo – Perinus ditargetkan tumbuh hingga 26% dalam 5 tahun kedepan dengan bertumpu pada bisnis perdagangan ikan dan pakan.

Sedangkan untuk existing business seperti jasa kepelabuhanan diprediksi CAGR tumbuh 15% dan perdagangan ikan 22%. Target bisnis Perindo – Perinus ini dirumuskan dengan mempertimbangkan proyeksi kapasitas perusahaan dan peluang di pasar.

“Dari kekuatan lini bisnis Perindo dilengkapi dengan cakupan lingkup usaha Perinus seperti salah satunya pada penangkapan dan pembelian ikan, maka diharapkan akan semakin kokoh BUMN Perikanan,” tambahnya.

Bergabungnya dua BUMN ini akan menguasai bisnis perikanan dari hulu ke hilir. Mulai dari bisnis kepelabuhan, penangkapan ikan, perdagangan ikan, budidaya hingga wisata perikanan atau aqua tourism.

Untuk mengantisipasi kondisi persaingan yang semakin ketat maka perlu dilakukan restrukturisasi dan penguatan bisnis BUMN-BUMN sertifikasi melalui upaya untuk memperkuat sinergi kedua BUMN. Tujuannya, untuk menghasilkan lini bisnis yang terintegrasi secara horisontal, di mana tidak ada lagi persaingan.

“Saat ini kami masih menyatukan cakupan bisnis-bisnis  Perindo dan Perinus sambil menunggu proses penyatuan Perum Perindo menjadi perusahaan terbatas (PT) untuk bisa segera merger dengan Perinus,” ungkap Raenhat.

Sementara itu, Direktur Utama Perinus Farida Mokodompit mengaku antusias dengan proses pemerseroan Perum Perindo yang saat ini sedang berjalan. Baginya, proses merger kedua perusahaan dapat mempercepat proses pembentukan Holding BUMN Pangan.

Dengan adanya penggabungan 2 BUMN Perikanan terbesar di Indonesia ini, Farida memprediksi usaha perikanan di bidang penangkapan dan budidaya serta perdagangan ikan dapat lebih maju.

Hal ini lantaran Perinus memiliki historikal usaha bisnis penangkapan dan perdagangaan ikan yang kuat. Sementara itu, kata dia, Perindo memiliki kekuatan di bidang budidaya ikan.

“Prioritas kerja utama pasca penggabungan Perindo dan Perinus adalah revitalisasi dan perbaikan sarana dan prasarana produksi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan,” tuntasnya.