Kekurangan Dolar, Bank Komersial Argentina Izinkan Simpan Uang Pakai Yuan China
- Pemerintah Argentina kini mengizinkan bank-bank komersial untuk membuka rekening deposito dalam yuan China.
Ekonomi Global
BUENOS AIRES- Argentina dilaporkan tengah menghadapi kekurangan dolar AS yang parah. Karenanya, Pemerintah setempat kini mengizinkan bank-bank komersial untuk membuka rekening deposito dalam yuan China.
Bank Sentral Argentina mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka mengizinkan yuan Tiongkok sebagai bentuk mata uang dalam tabungan dan rekening giro. Langkah tersebut melengkapi regulator sekuritas negara yang mengumumkan bahwa Argentina dapat menerbitkan sekuritas dalam mata uang China.
Argentina yang sebelumnya telah mengizinkan pembukaan rekening bank menggunakan deposito dolar AS dilaporkan telah meningkatkan penggunaan yuan menyusul kekurangan mata uang AS tersebut secara drastis.
- Mulai Pakai Iklan, Produksi dan Pengiriman Tesla Kembali Cetak Rekor!
- Inflasi Indonesia Turun jadi 3,52 Persen pada Juni 2023
- Dalam 2 Hari, AS Umumkan Potensi Penjualan Senjata Rp300 Triliun
Pada bulan April, Argentina dilaporkan mulai membayar impor dari China dalam yuan. Ditambah lagi, baru-baru ini, Kementerian Ekonomi Argentina mengatakan bahwa Negara melakukan sebagian pembayaran US$2,7 miliar ke Dana Moneter Internasional menggunakan yuan.
Mengutip Insider, Argentina telah beralih ke yuan sebagai mata uang alternatif karena cadangan dolar bank sentralnya berada pada level terendah sejak 2016. Menurut Bloomberg, kondisi ini terjadi sebagian karena kekeringan berkelanjutan yang melanda ekspor pertanian negara itu.
Sebagaimana diketahui, kekeringan membuat Argentina menjual lebih sedikit hasil panen yang penjualannya didenominasi secara global dalam dolar AS. Pada gilirannya, hal ini kemudian menyebabkan krisis dolar. Ini juga berarti lebih sulit bagi negara untuk berdagang secara internasional karena komoditas pada umumnya didenominasi dalam dolar.
Nilai Mata Uang Terus Merosot
Nilai Peso Argentina terhadap Dolar AS diketahui turun hingga 30% tahun ini. Hal ini membuat Argentina harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli greenback. Peso sendiri telah kehilangan hampir 80% nilainya terhadap greenback sejak awal tahun 2020.
Meski melemah terhadap dolar, semua perkembangan ini tentunya membuka jendela peluang bagi yuan yang coba diinternasionalkan oleh Beijing.
Sebagaimana diketahui, China telah berusaha untuk meningkatkan sirkulasi global yuan. Hal ini dibuktikan dengan aksi China menggunakan mata uang tersebut untuk hampir semua minyak Rusia yang dibelinya selama setahun terakhir.
Di Argentina, transaksi yuan di pasar mata uang negara tersebut mencapai sekitar US$285 juta dalam 10 hari pertama bulan Juni saja. Nilai ini dua kali lipat volume di seluruh bulan Mei karena lebih dari 500 perusahaan mempertimbangkan untuk membayar impor dalam mata uang China, Bloomberg melaporkan pada tanggal 23 Juni.
Tak Ingin Jauhi Dolar
Terlepas dari lonjakan penggunaan yuan, salah satu politisi kunci Argentina menolak untuk menjauh dari dolar. Javier Milei, kandidat presiden terkemuka, telah mengusulkan untuk mengganti peso dengan greenback sebagai mata uang lokal Argentina untuk menjinakkan inflasi.
"Peso mencair seperti es di Gurun Sahara," kata Milei sebagaimana dikutip dari Bloomberg. Di sisi lain, Bank sentral Argentina belum segera menanggapi permintaan komentar.