yasen.jpg
Tekno

Kelas Yasen, AS Benar-Benar Khawatirkan Kapal Selam Rusia Ini

  • Armada kapal selam Rusia terus berkembang. Dan hanya masalah waktu mereka bisa beroperasi sepanjang waktu di dekat pantai Amerika.

Tekno

Amirudin Zuhri

WASHINGTON-Armada kapal selam Rusia terus berkembang. Dan hanya masalah waktu mereka bisa beroperasi sepanjang waktu di dekat pantai Amerika.

Komando Utara Amerika menyebut Rusia dapat memiliki kapal selam serangan nuklir  paling kuat dan senyap untuk patroli terus-menerus di lepas Pantai Amerika dalam dua tahun ke depan.

Kepala Komando Utara Amerika Jenderal Glen VanHerck kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat mengatakan  penyebaran serangan rudal jelajah nuklir kelas Yasen Rusia kapal telah dikerahkan lebih sering. Dia menyebut risikonya benar-benar meningkat. 

“Dalam setahun terakhir, Rusia juga telah menempatkan Yasen mereka di Pasifik,” katanya dikutip dari USNI News 25 Maret 2023.

Danya masalah waktu  mungkin satu atau dua tahun  sebelum itu menjadi ancaman yang terus-menerus selama  24 jam sehari. Dampak dari semua ini telah mengurangi ruang pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin senior nasional di saat krisis.

Disebut NATO  sebagai Kelas Severodvinsk, kapal serang kelas Yasen berbobot 13.800 ton adalah salah satu kapal selam paling mampu di dunia. Secara khusus, tiga kapal saat ini di kelasnya mampu melakukan mode operasi senyap  yang membuatnya sulit dideteksi di laut terbuka. Sejumlah laporan media pada tahun 2018 menyebutkan kapal Severodvinsk mampu menghindari upaya Amerika untuk melacaknya selama berminggu-minggu.

Pejabat Angkatan Laut Amerika sebelumnya telah mengatakan  mereka  semakin peduli dengan kemampuan  kapal selam Rusia.

Meningkatnya kemampuan kapal selam Rusia untuk beroperasi tanpa terdeteksi di Atlantik mendorong US Navy mengaktifkan kembali Armada ke-2 . Mereka juga  membuat komando perang anti-kapal selam melintasi Atlantik pada tahun 2018.

Angkatan Laut Rusia telah merencanakan untuk membangun sepuluh kapal serang kelas Yasen. Kapal keempat rencananya akan ditugaskan akhir tahun ini.

Rusia juga baru-baru ini mengirimkan dua kapal selam nuklir strategis baru. Pada bulan Januari, Angkatan Laut Rusia menugaskan kapal selam rudal balistik nuklir kelas Borey Generalissimus Suvorov. Kapal  seberat 24.000 ton yang menggendong rudal balistik antar benua Bulava. 

VanHerck juga menekankan perlunya Amerika memperluas operasinya di Kutub Utara. Ini karena Rusia telah memodernisasi asetnya di kawasan itu. Selain itu China juga terus bergerak lebih jauh ke utara.

Rusia telah memodernisasi armada pemecah es mereka. Selain itu juga telah memodernisasi pertahanan strategis  bersama dengan pasukan kapal selam mereka. Sedangkan China berlayar ke Kutub Utara dengan kedok misi penelitian. Tetapi   Vanherck tahu mereka sedang melakukan operasi militer, mengamati dasar laut.

VanHerck mengatakan Amerika masih kekurangan aset di Kutub Utara. Kekuatan Amerika di sisi ini disebut tidak terorganisir, tidak terlatih, dan tidak diperlengkapi dengan baik untuk beroperasi dan merespons di Kutub Utara. 

Mereka juga  membutuhkan kapal pemecah es. Sektor yang diakui dalam kondisi buruk. “Amerika harus bergerak lebih cepat,” kata VanHerck.