<p>Tangki penyimpanan minyak PT Chevron Pasific Indonesia di Dumai, Riau. / Chevron</p>
Industri

Kelola Blok Rokan, Pemprov Riau Libatkan 2 BUMD

  • JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyebut proses transisi alih kelola Blok Rokan berjalan lancar. Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatra Jaffee Arizon Suardin mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Menurutnya, pemangku kepentingan setempat siap mendukung proses peralihan blok yang semula dikelola oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ini ke Pertamina. […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyebut proses transisi alih kelola Blok Rokan berjalan lancar.

Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatra Jaffee Arizon Suardin mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Menurutnya, pemangku kepentingan setempat siap mendukung proses peralihan blok yang semula dikelola oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ini ke Pertamina.

Diharapkan, Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mendapatkan haknya untuk mengelola blok ini sebesar 10%. Adapun dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memenuhi kriteria untuk pengelolaan ini, yakni PT Riau Petroleum dan PT Bumi Siak Pusako (BSP).

“Dengan dikelola langsung oleh Pertamina, diharapkan ke depannya Blok Rokan bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk pemenuhan kebutuhan energi migas nasional,” mengutip Jaffee dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 Juni 2021.

Seperti diketahui, pengelolaan Blok Rokan oleh (CPI) akan berakhir pada 8 Agustus 2021. Setelah itu, secara resmi pengelolaan Blok Rokan akan diserahkan kepada PHR dengan skema production sharing contract (PSC) gross split.

Dalam hal ini, disebutkan pemerintah daerah juga memiliki hak participating interest (PI) sebesar 10%. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 37 Tahun 2016.   

Produksi Blok Rokan

Sebagai informasi, ketahanan produksi minyak di Blok Rokan diharapkan dapat meningkatkan performa lifting minyak nasional sebagai energi primer sekaligus untuk memajukan perekonomian nasional.

Pengeboran Blok Rokan sendiri dilakukan kali pertama pada awal 2021 dengan biaya investasi mencapai US$500 juta atau setara Rp7 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS).

Proyek yang dikerjakan hingga 2026 ini terdiri dari program eksplorasi sebesar US$142,3 juta dan program eksploitasi (EOR) sebesar US$357,7 juta. Sejauh ini, pengadaan rig dan material 115 sumur sudah selesai, sedangkan 77 sumur lainnya baru 10%.

Blok Rokan diklaim sebagai blok minyak terbesar di Indonesia, dengan luas mencapai 6.220 km2 dan terletak di lima kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir.

Blok ini memiliki 96 lapangan, tiga di antaranya disebut memiliki potensi minyak yang sangat baik, yakni dari Duri, Minas dan Bekasap.