<p>Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Rapat tersebut membahas tugas dan fungsi ISC sebagai pengganti Petral untuk impor minyak mentah dan BBM, rencana PT Pertamina (Persero) dalam penggunaan BBM ramah lingkungan serta progres dan proyeksi keterjaminan penyediaan LPG 3kg kepada rakyat pada 2020-2024 sesudah restrukturisasi PT Pertamina (Persero) Subholding Pemasaran. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kelola Blok Rokan, Pertamina Sambut Eks Pekerja Chevron Pacific Indonesia

  • Jelang alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021 mendatang, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengucapkan selamat bergabung kepada segenap pekerja CPI yang akan berganti status menjadi Perwira Pertamina.

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Jelang alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021 mendatang, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengucapkan selamat bergabung kepada segenap pekerja CPI yang akan berganti status menjadi Perwira Pertamina.

“Saya ucapkan selamat datang kepada 2.757 pekerja Chevron Pacific Indonesia, calon pekerja Pertamina Grup,” kata Nicke dalam siaran pers, Sabtu 5 Mei 2021.

Nicke mengatakan, alih kelola ke Pertamina sebagai perusahaan nasional akan memberi manfaat yang lebih luas lagi bagi negara. Baik dari sisi pengelolaan maupun penerimaan negara dan memperkuat posisi Pertamina sebagai salah satu lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional.

Pertamina juga memiliki target untuk dapat memproduksi migas 1 juta barel pada 2030. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan dedikasi dari seluruh elemen pekerja khususnya Subholding Upstream untuk dapat mewujudkan target itu.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Budiman Parhusip menjelaskan, nantinya Blok Rokan akan dikelola oleh PHR di bawah naungan PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream.

Saat ini, PHR mengelola Wilayah Kerja dan Asset Hulu yang ada di Wilayah Sumatera yang dikenal dengan Regional 1 – Sumatera Subholding Upstream.

“Dengan sistem regionalisasi ini, antara wilayah kerja dan aset yang saling berdekatan khususnya Sumatera dalam hal ini, dapat dilakukan optimalisasi lapangan dan efektifitas pengembangan operasi. Sehingga dengan bergabungnya Pekerja CPI juga akan lebih membuka kesempatan pengembangan karir,” jelas Budiman.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin menambahkan penjelasan mengenai PHR yang juga sebagai Regional 1 – Sumatera di Subholding Upstream Pertamina bahwa PHR tidak hanya mengelola blok Rokan namun juga mengelola seluruh blok atau wilayah kerja Pertamina di Sumatera.

“Fokusnya adalah kita ingin tumbuh secara signifikan dan sustainable dengan fokus pada semua potensi yang masih bisa dikembangkan,” kata Jaffee. (RCS)