Kelola Dana Rp15 Triliun, Erick: Indonesia Water Fund (IWF) Targetkan Perbaiki Akses Air Bersih Bagi 40 Juta Rakyat Indonesia
- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, program Indonesia Water Fund (IWF) akan mengelola dana sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa rakyat Indonesia.
Nasional
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, program Indonesia Water Fund (IWF) akan mengelola dana sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa rakyat Indonesia.
"Target awal, IWF akan mengelola dana sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15 triliun dari mitra strategis untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta jiwa rakyat Indonesia," kata Erick dalam rilis resmi, Senin, 17 Oktober 2022.
- 9 Emiten Dengan Nilai Rasio Stock Split Terbesar Sepanjang 2022
- Tren Istilah Bisnis: Apa Itu Performance Review?
- Tren Istilah Investasi: Apa Itu Capital Gain?
Ia melanjutkan, sesuai dengan prinsip IWF yaitu penyediaan platform investasi yang mudah direplikasi, sehingga penambahan sambungan rumah untuk percepatan akses air bersih akan dapat terus menerus ditingkatkan.
Lebih lanjut, Erick menambahkan IWF adalah solusi cepat untuk pemerataan akses air bersih, mempercepat penyediaan air bersih yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus memperluas cakupan layanan air bersih nasional.
IWF juga merupakan bentuk pendanaan untuk air bersih yang berjalan berdampingan dengan APBN secara mandiri, sehingga tidak membebani APBN secara langsung.
"IWF merupakan upaya untuk memaksimalkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia, karena pasokan air yang tidak cukup akan berpotensi mengurangi PDB Indonesia sebesar 2,5%," tambahnya.
- Siap Usung Nama Bangsa di Jepang, Trakindo Gelar Persiapan Intensif untuk Juara Nasional Caterpillar Global Operator Challenge 2022
- Anak Muda Susah Kaya, Tinggalkan 5 Kebiasaan Buruk Ini
- Kawasan Industri Batang Kantongi Rp4,9 Triliun Investasi dari 11 Perusahaan
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Danareksa Research Institute, konsumsi air semakin meningkat sejalan dengan peningkatan populasi.
Namun, kelangkaan air menjadi masalah besar di beberapa negara dan bersamaan dengan kualitas air yang kurang baik menjadi penyebab penyebaran penyakit. Ke depan, isu kelangkaan dan kualitas air harus menjadi prioritas.