Kelola Limbah Pertanian, Pabrik Biogas (CBG) Mulai Dibangun di Lombok
- PT Kaltimex Energy bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan PT Gerbang NTB Emas (GNE) membangun pabrik Compressed Biogas (CBG) untuk pengolahan limbah pertanian di Kabupaten Lombok Barat.
Nasional & Dunia
JAKARTA - PT Kaltimex Energy bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan PT Gerbang NTB Emas (GNE) membangun pabrik Compressed Biogas (CBG) untuk pengolahan limbah pertanian di Kabupaten Lombok Barat. Pembangunan pabrik telah sampai groundbreaking pada (17/08/2023) dan ditargetkan mencapai tahapan Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2025.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, Pabrik CBG ini mewakili dua isu penting yaitu industrialisasi dan zero waste. Pasalnya, kedua hal itu menjadi bagian tak terpisahkan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Provinsi NTB memiliki target ambisius untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 3 juta ton CO2, karenanya kita harus mulai mengolah limbah kita menjadi bermanfaat seperti tongkol jagung yang jumlahnya melimpah di NTB sehingga memiliki nilai tambah, dalam hal ini diubah menjadi CBG", ujar pria yang akrab disapa Zul dikutip TrenAsia.com dari Kementerian ESDM, Senin 22 Agustus 2023.
- Belanda dan Denmark Siap Kirim F-16 untuk Perkuat Ukraina
- Dalam Sehari, Rusia Kehilangan Bomber Tu-22M3 dan Wahana Luna-25
- Pemerintah Tutupi Informasi Publik, Warga Dapat Gugat ke Komisi Informasi
Sementara itu, Chairman Kaltimex Group Ralhan mengatakan, Provinsi NTB terpilih sebagai lokasi pabrik CBG karena memiliki komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, dengan target nol emisi karbon pada 2050, program zero waste dan industrialisasi.
"Kami berharap dapat mendukung rencana Pemerintah RI dalam menekan angka impor LPG ke depan, mengingat tingginya impor LPG di Indonesia sepanjang tahun 2022 yang mencapai 6,7 juta ton atau setara 82% dari total volume LPG yang dikonsumsi masyarakat Indonesia pada tahun yang sama," tutur Ralhan
Sebagai informasi, pabrik tersebut, nantinya akan mengolah sampah pertanian berupa tongkol jagung menjadi bahan baku pembuatan CBG. Baru setelah itu, dapat digunakan sebagai substitusi LPG (Liquified Petroleum Gas), yang akan dimanfaatkan oleh industri hotel, restoran dan cafe (HORECA).
Lebih lanjut, Pabrik CBG ini mampu menghasilkan hingga 10 ton CBG per hari, dan diharapkan dapat menurunkan emisi sebesar 5.448 ton CO2 per tahun, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, dan menyelesaikan permasalahan sampah.
Pembangunan pabrik itu juga selaras dengan komitmen provinsi NTB yang memiliki target menurunkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dimana target tersebut diimplementasikan ke dalam 3 program, yaitu Green Tourism, Green Energy dan Green Industry.