Ternak di Sebuah Peternakan di Pulau Kanguru (Reuters/Tracey)
Dunia

Kelompok Tani Minta Australia Tolak Kesepakatan Dagang dengan Uni Eropa

  • Kelompok industri pertanian Australia meminta pemerintah tidak menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa (UE). Hal itu kecuali Uni Eropa memberikan akses pasar yang lebih besar untuk produk pertanian Australia.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Kelompok industri pertanian Australia meminta pemerintah tidak menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa (UE). Hal itu kecuali Uni Eropa memberikan akses pasar yang lebih besar untuk produk pertanian Australia.

Australia, salah satu eksportir terbesar di dunia untuk produk pertanian mulai dari gandum dan daging sapi hingga wol dan anggur, telah melakukan negosiasi perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa sejak tahun 2018.

Pada bulan Juli, Canberra mengatakan, mereka menghentikan perundingan atas perjanjian yang dinilai tidak memadai untuk petani. Namun pembicaraan telah dilanjutkan sejak saat itu.

Menteri Perdagangan Don Farrell dijadwalkan akan bertemu dengan rekan sejawat Uni Eropa dalam pertemuan Menteri Perdagangan Kelompok Tujuh (G7) di Osaka pada 28-29 Oktober, pertemuan pertama mereka secara langsung sejak Juli.

“Petani Australia khawatir jika Farrell akan menandatangani perjanjian tidak menguntungkan yang akan merugikan mereka dalam perdagangan global selama beberapa dekade,” kata Federasi Petani Nasional (NFF) salam sebuah pernyataan.

“Kami belum mendengar indikasi bahwa Uni Eropa bersedia menawarkan perjanjian yang memiliki makna komersial,” kata Presiden NFF Fiona Simson dilansir dari Reuters, Senin, 23 Oktober 2023.

“Semua yang telah kita lihat sejauh ini sebenarnya akan menghambat perkembangan sebagian sektor kami,” katanya. “Pesan dari para petani Australia jelas dan bersatu. Jika itu kesepakatan yang tidak berguna, simpan pena penandatanganan di saku Anda”

Meat and Livestock Australia, kelompok industri lainnya, juga menyatakan perjanjian tersebut harus diperbaiki sebelum ditandatangani, menganggap posisi UE mengenai kuota daging merah sangat membatasi.

Farrell menegaskan Australia ingin menjalin perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa, tetapi tidak dengan biaya berapa pun. “Kesepakatan apa pun harus mencakup manfaat praktis bagi bisnis Australia, termasuk peningkatan akses pasar bagi petani dan produsen kami,” katanya.

Kedua belah pihak belum mengungkapkan posisi negosiasinya. Namun Reuters melaporkan bulan ini—kuota impor UE yang diusulkan untuk gula Australia begitu rendah sehingga tidak layak secara komersial untuk dikirim.

Sementara Australia menginginkan akses ke pasar UE untuk hasil pertaniannya, yang sebagian besar sekarang dikenakan tarif dan kuota, UE kemungkinan akan mendapatkan akses investasi yang disederhanakan ke industri mineral kritis Australia.