Keluar Kandang, Vladimir Putin Kunjungi Iran
- Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan pimpinan Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam perjalanan pertama Putin sejak awal invasi.
Dunia
TEHERAN - Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan pimpinan Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam perjalanan pertama Putin sejak awal invasi ke Ukraina.
Langkah ini menunjukkan rencana Rusia yang telah berpaling dari Barat akibat berbagai macam sanksi yang dijatuhkan. Kini, Rusia mulai membangun hubungan dan mendekatkan diri dengan negara-negara seperti China, India, dan Iran.
“Dialog saling percaya telah berkembang di antara keduanya mengenai isu-isu penting dalam agenda bilateral dan internasional,” ujar penasihat kebijakan luar negeri Rusia, Yuri Ushakov seperti dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan bahwa kedua pemimpin supreme itu memiliki pandangan yang sama atau mirip pada banyak isu yang ada.
Bagi Iran, yang menjadi musuh AS sejak Revolusi tahun 1979, kunjungan ini adalah penyeimbangan atas pengaruh AS dan aliansinya di Teluk Arab.
“Kami membutuhkan sekutu yang kuat dan Moskow merupakan kekuatan besar,” ujar salah seorang pejabat Iran.
Dengan dukungan Rusia dan didorong oleh harga minyak yang tinggi, Iran yakin dapat menekan AS dalam penawaran konsesi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015.
Namun, Rusia yang memasok China telah mengurangi ekspor minyak mentah Iran ke China. Negara tirai bambu itu merupakan sumber pendapatan utama bagi Iran sejak penerapan sanksi oleh Donald Trump pada tahun 2018.
Pertemuan yang diadakan pada hari Selasa, 19 Juli itu akan bersamaan dengan kunjungan presiden Turki, Tayyip Erdogan.
Keduanya akan membahas perjanjian mengenai kelanjutan ekspor gandum dari Ukraina yang selama ini tertahan.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa kesepakatan telah tercapai antara Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB mengenai kelanjutan ekspor gandum dari Laut Hitam.
Rencana peluncuran operasi oleh Turki ke Suriah utara yang ditentang oleh Rusia juga akan dibahas dalam pertemuan di Teheran itu.