Keluarga Tanoko Borong 1 Juta Saham Avian

JAKARTA—Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk (AVIA) Ruslan Tanoko memborong 1 juta saham perusahaan. Langkah itu diambil di tengah rencana perseroan yang akan melakukan buyback saham senilai Rp1 triliun bulan Desember 2023. 

Sekretaris Perusahaan Avia Avian Hera Septi Astuti mengatakan Ruslan Tanoko telah membeli 1 juta saham AVIA secara tidak langsung lewat perusahaan yang dikendalikannya yakni PT Sensasi Istana Warna. Pembelian di rentang harga Rp488-Rp490 per saham pada 2 November 2023.

Ruslan Tanoko merogoh kocek sekitar Rp490 juta untuk pembelian saham tersebut.Transaksi itu membuat total saham AVIA yang kini dimiliki Ruslan bertambah menjadi 20.959.300 (0,033%) dari sebelumnya 19.959.300 saham (0,032%). “Tujuan transaksi yakni investasi dengan kepemilikan saham tidak langsung,” ujar Hera dalam keterangan resmi, dikutip Kamis, 9 November 2023.

Sebagai informasi, produsen industri dan perdagangan cat tembok, pelapis anti bocor, dan produk bahan bangunan milik Tancorp itu menyiapkan dana Rp1 triliun untuk pembelian kembali (buyback) saham. Transaksi dilakukan pada 31 Oktober 2023. 

• Banyak Perusahaan Masih Anggap Bisnis Berkelanjutan Sebagai Beban Biaya
• Komitmen ESG, ABM Investama Sabet Peringkat Gold di Asia Sustainability Reporting Rating
• Terancam Diboikot, Berikut Perjalanan Panjang Brand Kecantikan Scarlett

Sebelumnya, Hera menyebut jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 1,42 miliar lembar atau sekitar 2,3% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Hal itu akan dilakukan secara bertahap dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya pembelian kembali saham perseroan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 

Pertimbangan utama buyback tersebut yakni untuk memastikan bahwa harga saham mencerminkan kondisi, nilai, kinerja, dan fundamental sebenarnya. Manajemen mengatakan saat ini harga saham AVIA tidak mencerminkan nilai dan fundamental sebenarnya.

Diketahui, AVIA menjadi salah satu pemimpin pasar dalam industri cat dekoratif di Indonesia yang memiliki kinerja dan fundamental keuangan yang kokoh. Hal itu antara lain dengan memperhatikan tingkat Price Earning Ratio (PER) AVIA.