Kembali Ekspor CPO, Indonesia Incar Pasar Pakistan
- Pemerintah perluas pasar ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng sawit ke Pakistan
Nasional
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakselerasi perluasan pasar ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng sawit ke Pakistan.
Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita berharap langkah perluasan pasar ekspor CPO dan minyak goreng ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi antara Indonesia dan Pakistan.
Langkah ini menyusul keputusan pemerintah membuka lagi ekspor minyak goreng. Pembukaan ekspor dilakukan setelah melihat kondisi pasokan yang terpenuhi di pasar domestik dan penurunan harga minyak goreng curah saat ini.
"Oleh karenanya, Pakistan bisa menjadi pasar yang potensial,” kata Agus dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 15 Juni 2022.
- Tampil Tanpa Poni, Lisa Blackpink Dibayar Rp115 Miliar?
- Diundur, Catat Tanggal Pengumuman Hasil Rekrutmen BUMN 2022 Terbaru
- Ada Ancaman Resesi Ekonomi, Elon Musk Beri Komentar Nyinyir
Agus menjelaskan pemerintah sedang menjalankan program percepatan distribusi CPO, refined bleached deodorized palm oil (RBDPO), dan used cooking oil (UCO) melalui ekspor sejak 7 Juni-31 Juli 2022.
Program tersebut berlaku bagi seluruh eksportir, dengan alokasi ekspor sebesar 1 juta ton. Setiap eksportir yang mengikuti program diberikan alokasi paling sedikit 10 ton kelipatannya.
Harapan Menperin, dengan adanya kerja sama ini akan ada peningkatkan di sektor industri dengan Pakistan akan mendongkrak kinerja ekspor nasional. Berdasarkan data yang diberikan, total perdagangan kedua negara mencatat pertumbuhan positif sebesar 41,77% selama 2021-2022.
Untuk total perdagangan bilateral pada 2021 mencapai US$3,9 miliar dengan total ekspor US$3,8 miliar dan impor dari Pakistan sebesar US$185 juta, yang keduanya didominasi oleh sektor nonmigas.