Kembali Pasok Ukraina, AS Yakin Senjatanya Lebih Canggih Dibanding Milik Rusia
- Amerika Serikat pada Rabu 15 Juni 2022 mengumumkan untuk kembali menggelontorkan US$1 miliar untuk bantuan militer ke Ukraina.
Nasional
WASHINTON-Amerika Serikat pada Rabu 15 Juni 2022 mengumumkan untuk kembali menggelontorkan US$1 miliar untuk bantuan militer ke Ukraina.
Paket bantuan baru termasuk 18 Howitzer 155mm, 36.000 butir amunisi 155mm, 18 Kendaraan Taktis untuk menderek Howitzer 155mm, amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan empat kendaraan taktis untuk memulihkan peralatan.
Senjata baru yang juga masuk dalam daftar bantuan adalah dua sistem rudal antikapal RGM-84 Harpoon. Senjata ini akan bergabung dengan sejumlah rudal anti-kapal dan dua peluncur berbasis pantai yang disumbangkan Denmark ke Ukraina pada bulan Mei.
Menteri Pertahanan Amerika Lyoid Austin tidak mengatakan berapa banyak rudal, varian mana atau jenis peluncur apa yang akan dikirim ke Ukraina Dia hanya mengatakan bahwa sistem ini mencakup amunisi, peluncur, dan kru terlatih untuk mengoperasikannya.
- Dianggap Diskriminatif, WHO akan Ganti Nama Virus Monkeypox
- Produk Tembakau Alternatif Bukan Sumber Polusi Udara
- Pesan Jokowi ke Menteri Baru: Sering Terjun ke Lapangan
Sebagian besar bantuan yang dijanjikan bertujuan untuk membangun persenjataan artileri jarak jauh standar NATO untuk pasukan Ukraina guna digunakan melawan Rusia di Donbas. Austin juga mendapatkan komitmen dari Jerman untuk mengirim tiga Multiple Launch Rocket Systems (MLRS) M270 yang oleh militer Jerman disebut sebagai MARS II. Bersamaan dengan M142 Himars dari Amerika dan tiga M270 dari Inggris, Ukraina akan segera memiliki 10 sistem roket artileri presisi.
Kepala Staf Gabungan Amerika Jenderal Mark Milley mengatakan sistem HIMARS pertama harus ditransfer ke layanan Angkatan Darat Ukraina pada akhir Juni.
Sepuluh sistem roket berpemandu mungkin tidak terdengar seperti jumlah senjata yang signifikan untuk mengubah gelombang pertempuran habis-habisan di Donbas. Milley menggambarkan telah menjadi perang gesekan yang sangat parah. Pertempuran Donbas benar-benar mirip dengan perang parit Perang Dunia I dengan serangan artileri besar-besaran melintasi garis yang relatif statis.
Pejabat Ukraina mengatakan mereka membutuhkan 1.000 howitzer, 300 senjata MLRS dan 500 tank, di antara senjata lainnya untuk mengakhiri perang.
Lebih baik dari milik Rusia
Namun Austin mengatakan MLRS dan Himars tidak bisa dibandingkan dengan artileri Rusia. Senjata Rusia disebut Austin jauh lebih tidak akurat dan menggunakan lebih banyak amunisi. “Sementara Himars menggunakan amunisi presisi,” katanya.
Dengan kru yang terlatih dengan baik, senjata bisa mengenai apa yang mereka bidik. Dan senjata ini juga memberikan kemampuan yang cukup bagus dalam hal jarak. “Seiring waktu, kombinasi dari senjata yang telah dikirimkan ke Ukraina akan akan membuat perbedaan,” tambah Austin.
- Inilah 4 Senjata Produksi Pindad yang Paling Mendunia
- Menilik 4 Kecanggihan Jalan Tol Trans Sumatra Milik Hutama Karya
- Hati-hati, Kebiasaan Ini Ternyata Menjerat Anda Tetap Miskin dan Susah Kaya
Sedangkan Milley mengatakan 10 sistem yang dijanjikan akan datang dengan paket awal 100 roket dipandu. Menurut Milley karena ini adalah senjata presisi, jika Ukraina menggunakannya dengan benar mereka akan bisa menghancurkan banyak target. Dan jika dikombinasikan dengan M777 itu akan membuat perbedaan dalam pertempuran.
Milley menilai unit artileri Ukraina sebagai penembak kelas atas yang sangat, sangat baik dalam menggunakan howitzer M777. Dengan proyektil konvensional dan bantuan roket yang memperluas jangkauan, serta sistem artileri 155mm standar NATO lainnya seperti Howitzer Caesar Prancis, Ukraina mampu melawan keunggulan jumlah senjata Rusia. Kehadiran HIMARS akan melengkapi kemampuan tersebut.
Masih menurut Milley Rusia menggunakan penembakan massal artileri ke posisi Ukraina dan banyak yang menyasar fasilitas sipil dengan efek militer yang kecil. Ukraina, di sisi lain menggunakan teknik artileri yang jauh lebih baik, dan mereka memiliki efek yang cukup siginifikan pada kekuatan militer Rusia. “Rusia mungkin telah kehilangan sekitar 20 hingga 30 persen dari kekuatan lapis baja mereka. Itu menurut a signifikan. Itu sangat besar,” ujarnya.
Amunisi presisi tersebut akan sangat efektif jika dikombinasikan dengan artileri konvensional seperti howitzer M777. Kanada, pada 15 Juni 2022 juga menjanjikan 10 meriam pengganti untuk M777. Sejauh ini sekitar 420 tentara Ukraina telah dilatih untuk mengoperasikan M777. Sementara 300 lainnya dilatih menggunakan M109.