
Kembangkan Drone Laut, Indonesia Gandeng Milanion
- Berdasarkan perjanjian tersebut, Milanion pada tahap awal akan memasok lima USV 20 meter. Tahap ini mengintegrasikan Advanced Autonomous Conversion Kit ke dalam kapal.
Tekno
JAKARTA- Milanion Group telah menandatangani kontrak dengan Republikorp (RDI) untuk mengirimkan konversi kapal permukaan tak berawak (USV) bagi Angkatan Laut Indonesia.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Milanion pada tahap awal akan memasok lima USV 20 meter. Tahap ini mengintegrasikan Advanced Autonomous Conversion Kit ke dalam kapal. Proyek ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan galangan kapal lokal Indonesia yang bertanggung jawab untuk merancang, membangun, dan memasok kapal sesuai spesifikasi Angkatan Laut.
Kesepakatan tersebut diresmikan pada pameran pertahanan IDEX 2025 di Abu Dhabi. Tempat Milanion memamerkan berbagai solusi pertahanan dan keamanan mutakhir. Kontrak tersebut ditandatangani oleh CEO Milanion Group Davinder Dogra dan CEO Republikorp Norman Joesoef.
Kemitraan ini bertujuan untuk memperluas kolaborasi antara kedua perusahaan dan mengeksplorasi peluang lebih lanjut di sektor pertahanan Indonesia. Terutama untuk solusi canggih dan sangat mobile yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional lokal.
Kit Konversi Otonom Canggih Milanion dirancang untuk mengubah kapal berawak menjadi platform yang dioperasikan secara otonom atau jarak jauh. Ini secara signifikan akan meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional. USV ini akan dilengkapi dengan sistem modular yang memungkinkan konfigurasi khusus misi yang mendukung peran pengintaian, patroli, pengawasan, dan perlindungan pasukan.
CEO Milanion Davinder Dogra menyatakan kolaborasi ini merupakan bukti kekuatan yang saling melengkapi dari kedua perusahaan. “Hubungan yang terus berkembang akan membuka peluang di seluruh domain tiga layanan, yakni maritim, darat, dan udara,” katanya dikutip dari akun X Milanion Rabu 19 Februari 2025.
Dogra yakin bahwa perjanjian akan memungkinkan mereka untuk menciptakan solusi inovatif yang meningkatkan kemampuan operasional berdasarkan persyaratan lokal.
Perjanjian ini diharapkan dapat membuka jalan bagi adopsi teknologi tak berawak yang lebih luas dalam infrastruktur pertahanan Indonesia. Terutama karena ancaman keamanan maritim regional terus berkembang.
Milanion adalah pengembang terkemuka sistem tanpa awak canggih yang menawarkan solusi teknologi terpadu untuk operasi pertahanan dan keamanan. Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam platform multi-misi yang dirancang untuk penggunaan secara otonom atau dengan kendali jarak jauh di berbagai lingkungan operasional. Portofolio Milanion menampilkan sistem modular, pasang dan pakai yang dirancang untuk kemampuan beradaptasi, interoperabilitas, dan efektivitas biaya.
Menggandeng Milanion menjadi langkah selanjutnya bagi militer Indonesia untuk mengembangkan kemampuan tanpa awak. Baru-baru ini Indonesia juga telah memesan 60 drone TB2 dan 9 Akinci dari Turki. Kerjasama ini dilakukan oleh Republikcorp dengan Baykar Techonoliges yang membangun TB3 maupun Akinci. Drone-drone tersebut juga akan dibangun di dalam negeri.
Penggunaan drone baik di udara maupun di laut terbukti menjadi sangat penting dalam peperangan modern. Medan perang Ukraina membuktikan hal tersebut. Drone terbukti telah menjadi pengubah permainan penting. Dengan kekuatan konvensional yang jauh lebih kecil Angkatan Laut Ukraina bahkan mampu membuat armada laut hitam Rusia mengalami banyak masalah. Ini karena Ukraina mengandalkan drone laut.