Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

KemenKopUKM Berkolaborasi dengan BEI untuk Percepat UMKM IPO

  • Kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan penguatan kapasitas pelaku UMKM agar lebih cepat naik kelas sehingga bisa menjadi perusahaan publik yang melantai di BEI untuk menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk percepat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk melantai perdana alias melaksanakan initial public offering (IPO).

Kolaborasi ini dilakukan untuk memberikan penguatan kapasitas pelaku UMKM agar lebih cepat naik kelas sehingga bisa menjadi perusahaan publik yang melantai di BEI untuk menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Untuk menandai kerja sama ini, MenKopUKM Teten Masduki dan Direktur Utama BEI Iman Rachman di BEI, Jakarta, Rabu, 7 Juni 2023.

"Kerja sama ini untuk mempercepat semakin banyaknya pelaku UMKM yang go public, memanfaatkan alternatif permodalan di luar pembiayaan perbankan," ujar Teten dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 7 Juni 2023.

Teten pun mengungkapkan apresiasinya terhadap inisiasi papan akselerasi sebagai kebijakan yang inovatif dari BEI untuk memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk bisa melantai di bursa saham.

Teten pun menyebut UMKM yang berhasil berkembang menjadi perusahaan berskala besar dan mampu mencatatkan saham di BEI, yaitu PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) yang merek dagangnya dikenal dengan nama Kebab Baba Rafi, PT Tourindo Guide Indonesia (PGJO), dan lain-lain.

"Ini menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM lainnya untuk dapat masuk ke pasar modal. Kunci utama UMKM naik kelas adalah tata kelola bisnis yang baik," kata Teten.

Teten pun menyatakan optimismenya akan papan akselerasi IDX Incubator yang dapat menjadi akselerator dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di sektor pasar modal.

"Harus segera kita buat short list, mana yang bisa kita inkubasi, kemudian kita dorong untuk IPO. Dengan cara seperti itu, saya yakin akan semakin banyak UMKM yang listing," tutur MenKopUKM.

Dalam keterangan yang sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyebutkan, poin utama dari kerja sama ini adalah mempromosikan UMKM-UMKM di Indonesia untuk bisa melantai di bursa.

Tidak hanya menyiapkan papan akselerasi untuk mempermudah bagi UMKM, kerja sama ini juga diimplementasikan dengan memberikan bimbingan bagi para pelaku usaha.

"Yang sudah siap bisa langsung, yang belum siap kita lakukan pendampingan. Jadi, tugas IDX Incubator adalah menyiapkan UKM agar siap listing," ujar Iman.

Iman mengatakan, papan akselerasi sudah ada sejak 2021. Saat ini, ada sebanyak 33 perusahaan UKM yang sudah IPO. Maka dari itu, menurut Iman, target 100 UKM untuk IPO bukan sesuatu yang sulit.

"Bisa dipastikan, setelah Kebab Baba Rafi, bakal ada beberapa UKM lagi yang akan listing," kata Iman.