Kemenangan Trump Dorong Harga Bitcoin, Emas Semakin Tertekan?
- Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) membawa dampak signifikan pada pasar aset, terutama Bitcoin dan emas. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang meningkat, Bitcoin kini menjadi pilihan utama investor, sementara emas kehilangan daya tariknya.
Fintech
JAKARTA - Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) membawa dampak signifikan pada pasar aset, terutama Bitcoin dan emas. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang meningkat, Bitcoin kini menjadi pilihan utama investor, sementara emas kehilangan daya tariknya.
Menurut laporan TheBitJournal pada 14 November 2024, korelasi 30 hari antara Bitcoin dan emas berada di angka -0,6%, menandakan bahwa keduanya bergerak ke arah yang berlawanan.
Secara historis, Bitcoin dan emas memang sering tidak berkorelasi atau justru saling bertolak belakang. Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa Bitcoin mampu melampaui kinerja emas.
- Digitalisasi Era Prabowo Jangan Sekadar jadi Proyek Seremonial
- Menumbuhkan Daya Saing Global bagi UMKM Parfum Lokal Melalui Edukasi Intensif
- Mengenal Bonyadifard Mooud, Wasit Iran Yang Pimpin Laga Timnas vs Jepang
Harga Bitcoin telah menembus angka US$93.000, mencatat kenaikan yang signifikan dibandingkan emas yang justru melemah. Pada pagi hari 14 November 2024, harga Bitcoin berada di US$90.273,96, meningkat 2,93% dalam 24 jam terakhir.
Tren ini menunjukkan perubahan besar dalam perilaku investor. Banyak yang kini menganggap Bitcoin sebagai instrumen penyimpan nilai yang lebih baik dibandingkan emas, terutama untuk menghadapi inflasi dan ketidakstabilan ekonomi global.
Ekspektasi bahwa masa jabatan kedua Trump akan membawa regulasi yang lebih jelas di sektor kripto menjadi salah satu pendorong utama minat terhadap Bitcoin. Semakin banyak lembaga dan investor ritel yang masuk ke pasar Bitcoin, menjadikannya sebagai alternatif baru di tengah menurunnya kepercayaan terhadap emas.
Pasar aset digital ini menawarkan peluang keuntungan yang lebih besar dan dianggap lebih relevan dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.Kebijakan perdagangan Trump, seperti tarif impor yang kontroversial, telah memicu kekhawatiran inflasi.
Ketidakpastian Ekonomi
Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, memperingatkan bahwa perang dagang yang berkepanjangan dapat meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan inflasi. Kekhawatiran ini turut memengaruhi pergeseran minat investor dari emas ke Bitcoin.
Selain itu, kemenangan Trump juga mendorong penguatan dolar AS melalui kenaikan imbal hasil obligasi (US Treasury). Hal ini menekan harga emas lebih jauh, sementara Bitcoin justru mendapat dorongan sebagai aset alternatif dengan potensi keuntungan yang lebih menjanjikan.
Penguatan harga Bitcoin di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak semakin menegaskan perannya sebagai "emas digital." Bitcoin menawarkan perlindungan dari inflasi sekaligus potensi pertumbuhan nilai yang lebih besar dibandingkan emas.
Harapan akan regulasi yang lebih jelas di bawah pemerintahan Trump juga menjadi katalis positif bagi pasar aset digital ini. Dengan meningkatnya apresiasi dolar, tekanan inflasi, dan optimisme terhadap masa depan Bitcoin, semakin banyak investor yang melihat aset ini sebagai solusi modern untuk menjaga nilai aset mereka.
Pamor emas sebagai pilihan utama lindung nilai tampaknya semakin tergeser oleh Bitcoin, yang kini memimpin pasar sebagai aset perlindungan dari ketidakpastian ekonomi.