Ilustrasi bahan pokok di pasar tradisional
Nasional

Kemendag Gandeng Berbagai Pihak Jaga Stabilitas Pangan Saat Nataru

  • Kerja sama dan kolaborasi melalui sinergi dengan pemangku kepentingan terkait dapat menjamin pasokan dan harga bahan pokok (bapok) menjadi terkendali.

Nasional

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng berbagai pihak dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga pangan selama periode Natal 2023 dan tahun baru 2024. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan kerja sama dan kolaborasi melalui sinergi dengan pemangku kepentingan terkait dapat menjamin pasokan dan harga bahan pokok (bapok) menjadi terkendali.

Bersama dengan Badan Pangan Nasional dan pemerintah daerah, Kemendag melakukan koordinasi untuk mendorong adanya subsidi terhadap ongkos angkutan bahan pangan.  “Subsidi ongkos angkut, khususnya dilakukan pada komoditas bawang merah dan cabai,” kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulisnya, Selasa 26 Desember 2023. 

Kedua komoditas itu menurut Mendag panennya masih tidak teratur di sentra tertentu saja. Adapun komoditas cabai seiring dengan adanya panen di sentra produksi membuat harganya mulai menurun di berbagai pasar eceran. 

Kemendag yang bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian juga memastikan kelancaran distribusi harga barang bahan pokok (bapok) selama arus libur Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. 

Kementerian di bawah pimpinan Zulkifli Hasan itu juga bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog. Kerja sama itu bertujuan untuk mengakselerasi pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia.

Terkait dengan pemenuhan bahan pokok yang berasal dari impor, Kemendag berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait guna memastikan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah. Untuk wilayah Indonesia Timur, Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya mengintensifkan distribusi melalui program Gerai Maritim.

Kemendag juga melibatkan Satuan Tugas Pangan untuk melakukan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok. Tujuannya untuk mencegah upaya spekulasi/penimbunan oleh oknum pelaku usaha menjelang dan selama Natal dan tahun baru.

Kemendag mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada 679 pasar di 503 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia untuk melihat kestabilan harga dan stok pangan. Pihaknya juga mendorong mendorong produsen minyak goreng memenuhi kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) dengan proporsi Minyakita sebesar 40 persen.

“Langkah ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri pada periode Natal 2023 dan tahun baru 2024,” tutur Zulkifli Hasan.