Ilustrasi kacang kedelai.
Industri

Kemendag Menjamin Harga Kedelai Tetap Terjangkau Meski Harga Dunia Sedang Fluktuatif

  • Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin ketersediaan pasokan kedelai nasional tetap terjangkau dengan harga yang masuk akal.
Industri
Fachrizal

Fachrizal

Author

Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin ketersediaan pasokan kedelai nasional tetap terjangkau dengan harga yang masuk akal. Hal ini mengacu pada harga kedelai dunia yang sebelumnya sedang berfluktuasi dipicu oleh pasokan kedelai asal AS yang masih terbatas karena belum memasuki masa panen.

 "Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panen, sehingga berdampak pada naiknya harga kedelai saat ini," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan pada Rabu 4 Agustus 2021.

Meski begitu, Oke menjamin harga kedelai di Indonesia tetap terjangkau. Pihak Kemendag tetap berupaya keras agar harga kedelai di Indonesia tetap stabil, walau tidak mudah. Oke berharap dengan jaminan itu semangat para perajin tahu dan tempe untuk terus berproduksi tetap menyala sehingga masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan proteinnya dengan baik.

Oke menjelaskan dampak kenaikan harga kedelai dunia baru akan terasa bulan depan. Ia berharap penurunan harga kedelai secara signifikan beberapa waktu belakangan bisa meredam dampak kenaikan yang akan terjadi sehingga para perajin tahu dan tempe masih mendapatkan harga kedelai yang wajar dan terjangkau.

Apalagi, saat ini pemerintah masih memiliki pasokan kedelai sekitar 610 ribu ton. Ia menambahkan pasokan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sampai 3 bulan ke depan.

Berdasarkan tren harga yang dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 sebesar US$14,33 per bushels (Rp8.924 per kg landed price). Harga itu naik 5,4 persen dibanding bulan sebelumnya yang US$13,60 per bushels (Rp8.526 per kg landed price).