Kemendag: Program Pendampingan Ekspor UKM Cetak Transaksi Rp76 Miliar Sepanjang 2021
- ECP UKM yang digerakkan Kementerian Perdagangan sukses secara kontinu membukukan transaksi lebih dari US$5,29 juta atau sebesar Rp76 miliar sepanjang 2021
Industri
JAKARTA – Sejumlah upaya yang ditempuh pemerintah dalam rangka membangun kembali perekonomian nasional menunjukkan hasil positif. Seperti halnya, Program Pendampingan Ekspor atau Export Coaching Program (ECP) Usaha Kecil Menengah (UKM) yang digerakkan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyebutkan bahwa keberhasilan ECP UKM diklaim membanggakan para pelaku UKM ekspor dan sekaligus membuktikan UKM siap berkompetisi dalam pasar global.
“Capaian tersebut merupakan bukti kontribusi ECP bagi UKM dalam kinerja ekspor nasional dan patut diapresiasi,” kata Didi Sumedi dalam keterangan resmi yang dikutip, Kamis 9 Desember 2021.
- Harga IPO Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML) Rp117 per Lembar
- Medco Energi (MEDC) Akuisisi ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd
- Sinar Mas Land Bangun 'Silicon Valley' di BSD City, Siap Jadi Markas Start Up
Disebutkan bahwa ECP UKM yang digerakkan Kementerian Perdagangan sukses secara kontinu membukukan transaksi lebih dari US$5,29 juta atau sebesar Rp76 miliar sepanjang 2021, dengan melibatkan 132 UKM di 10 wilayah.
ECP merupakan program pendampingan ekspor bagi para pelaku usaha dan bagian upaya Kemendag dalam meningkatkan peran UKM dalam kegiatan ekspor nonmigas. Tahun ini, ECP telah dilaksanakan di 10 wilayah dengan peserta sebanyak 300 pelaku usaha.
Ia mengatakan bahwa Kemendag berkomitmen terus memberikan fasilitas untuk meningkatkan kapasitas serta daya saing melalui berbagai program. Berbagai program tersebut, termasuk ECP untuk pelaku UKM dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan lainnya.
Dia menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kemendag berkonsentrasi pada langkah strategis utama, yaitu meningkatkan ekspor nonmigas dan membuka akses pasar prospektif.
Selain itu, memperkuat peran perwakilan perdagangan di luar negeri dan meningkatkan peran UKM dalam kegiatan ekspor nonmigas.
“Sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong pelaku UKM menembus pasar global cukup membanggakan. Diharapkan pelaku UKM dapat mempertahankan dan berupaya meningkatkan kinerjanya,” ucapnya.
- Singgung UU Perampasan Aset Tindak Pidana, Jokowi: Langkah Fundamental Pemberantasan Korupsi
- Berbalik Untung Rp43,39 Miliar, Laba Maximus Insurance Tumbuh 154,14% Per September 2021
- Jelang IPO, Adaro Minerals Milik Konglomerat Boy Thohir Berbalik Untung Rp640,1 Miliar
Produk yang Diekspor Para Peserta ECP
Adapun produk yang telah diekspor oleh para peserta ECP, yaitu serat kapuk, briket arang kelapa, gula kelapa, kerajinan kaca, komoditas kelapa, alas kaki atau inner slipper, alas tangan Aceh, bubuk kakao, dan glassware atau tableware.
Selanjutnya, produk interior dari batu alam, damar batu, sabut kelapa, makanan ringan seperti rumput laut, furnitur, lidi sawit, cocopeat, buah salak, teak flooring, cengkeh, sepatu dan sandal, serta kopi.
Kemudian, bulu mata, sayur segar, ikan beku, rempah-rempah, mie, parfum, fashion, dan sebagainya.
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Heryono Hadi Prasetyo menyampaikan bahwa penjajakan bisnis dapat terus ditindaklanjuti guna menggenjot transaksi ekspor dan membantu para pelaku usaha menembus pasar ekspor.
“Pelaku usaha yang belum berkesempatan ekspor diharapkan tetap optimistis dan jeli melihat peluang ekspor,” katanya yang dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis, 9 Desember 2021.