Kemenhan Minta Rp155 Triliun untuk Anggaran 2025
- Sebesar Rp54 triliun dialokasikan untuk Angkatan Darat, Rp20 triliun untuk Angkatan Laut, Rp18 triliun untuk Angkatan Udara, dan Rp9,3 triliun untuk Markas Besar TNI.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengajukan pagu indikatif anggaran tahun 2025 sebesar Rp155 triliun. Jumlah ini menjadikannya anggaran terbesar kedua setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Permohonan anggaran ini diajukan dalam rapat kerja bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang diadakan secara tertutup.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto, menjelaskan rincian alokasi anggaran yang diajukan oleh Kemhan.
“Anggarannya Rp155 triliun di Kementerian Pertahanan, yang tertinggi,” terang Utut di kompleks parlemen Senayan Rabu 12 Juni 2024.
Sebesar Rp54 triliun dialokasikan untuk Angkatan Darat, Rp20 triliun untuk Angkatan Laut, Rp18 triliun untuk Angkatan Udara, dan Rp9,3 triliun untuk Markas Besar TNI.
Alokasi anggaran ini dirancang untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara, termasuk modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan).
- Saham Apple Cetak Rekor Usai Perkenalkan AI di iOS18
- Harga Emas Hari Ini: Kembali Naik Rp3.000
- UNICEF: 400 Juta Anak Balita Masih Dididik dengan Kekerasan
Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi I, Meutya Hafid, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi terkait, termasuk Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono, serta Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Erwin S. Aldedharma.
Dalam rapat yang berlangsung tertutup ini, pembahasan berfokus pada rencana kerja anggaran (RKA) dan rencana kerja pemerintah (RKP) Kemhan untuk tahun 2025.
Topik ini dianggap sensitif karena mencakup strategi pengadaan dan peningkatan alutsista, yang merupakan komponen vital dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
"Karena rapat ini bersifat anggaran, yang tentunya menyangkut alutsista, maka rapat ini biasanya dilakukan secara tertutup," terang Meutya.
Meutya menyampaikan pentingnya penguatan pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra juga menekankan komitmen Kemhan untuk menggunakan anggaran tersebut secara efektif dan efisien.
- Saham Apple Cetak Rekor Usai Perkenalkan AI di iOS18
- Harga Emas Hari Ini: Kembali Naik Rp3.000
- UNICEF: 400 Juta Anak Balita Masih Dididik dengan Kekerasan
Anggaran Kemhan 2024
Dilansir Buku I rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2024, yang diterbitkan kementrian keuangan, Anggaran Kementerian Pertahanan tahun anggaran 2024 sebesar Rp139,27 triliun dan dialokasikan untuk:
- Program Dukungan Manajemen: 78,12 triliun
- Program Pelaksanaan Tugas TNI: 3,94triliun
- Program Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit: 11,99 triliun
- Program Kebijakan dan Regulasi Pertahanan: 24,68 triliun
- Program Modernisasi Alutsista, Non Alutsista, dan Sarpras Pertahanan: 39,47 triliun
- Program Pembinaan Sumber Daya Pertahanan: 399,15 milyar
- Program Riset, Industri, dan Pendidikan Tinggi Pertahanan: 1,48 triliun
Berikut adalah lima kementerian/lembaga dengan pagu anggaran terbesar dalam APBN 2024:
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR): Rp147,37 triliun
- Kementerian Pertahanan: Rp139,27 triliun
- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri): Rp114,76 triliun
- Kementerian Kesehatan: Rp106,17 triliun
- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi: Rp103,22 triliun