<p>Calon penumpang kereta api mengikuti tes dengan peralatan GeNose C19, di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 15 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Tak Perlu Tes PCR, Penumpang Pesawat dan Pelabuhan Cukup Pakai GeNose

  • Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan penerapan alat pendeteksi COVID-19 karya anak bangsa GeNose pada transportasi laut dan udara.

Nasional

Reky Arfal

JAKARTA– Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan penerapan alat pendeteksi COVID-19 karya anak bangsa GeNose pada transportasi laut dan udara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penerapan GeNose di simpul-simpul transportasi diperlukan agar masyarakat mendapatkan akses terhadap alat pendeteksi (screening) COVID-19 yang lebih terjangkau, sehingga dapat mengurangi potensi penularan saat menggunakan transportasi umum.

Penggunaan alat deteksi GeNose juga akan diterapkan di pelabuhan tanjung priok  pada akhir minggu ini secara acak. Sementara, untuk sektor udara akan mulai diterapkan pada 1 April 2021 mendatang karena ada beberapa hal yang harus dibahas lebih lanjut secara teknis operasionalnya.

Menhub Budi meminta Dirjen Perhubungan Udara dan Laut untuk mempersiapkan mekanisme dan SOP-nya, menyesuaikan dengan regulasi yang ada di kedua sektor tersebut.

Ia mengungkapkan penerapan pemeriksaan melalui GeNose di sektor kereta api bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara.

 “Di kereta api, animo masyarakat untuk menggunakan GeNose sangat bagus dan saat ini para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose. Untuk itu, kami melaporkan kepada Pak Menko tentang rencana itu, dan tentunya akan kami lakukan dengan hati-hati,” katanya melalui siaran pers, dikutip Rabu 24 Februari 2021.

Saat ini, penggunaan GeNose sebagai syarat perjalanan sudah dilakukan untuk angkutan kereta api jarak jauh, serta untuk angkutan bus dan penyeberangan yang dilakukan secara acak (tidak wajib).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sangat mendukung kehadiran GeNose sebagai salah satu alternatif alat pendeteksi COVID-19 yang digunakan di simpul-simpul transportasi, sebab GeNose merupakan produk dalam negeri, lebih mudah dan aman penggunannnya, serta punya tingkat akurasi yang cukup tinggi.

“Semoga ke depannya dapat diproduksi secara massal dan dapat terus dikembangkan sehingga tingkat akurasinya akan semakin meningkat. Kami akan terus memperbanyak penggunaan GeNose untuk kepentingan pelayanan publik. Tidak hanya untuk perjalanan, tetapi juga bisa digunakan di tempat lain,” ucap MenkoPMK.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga turut mendukung penuh penerapan GeNose. Menurutnya, selain karya anak bangsa, GeNose juga sudah teruji, dan memiliki izin edar dari Kemenkes.

“Saya menyetujui seluruh simpul transportasi menggunakan GeNose sebagai salah satu alternatif alat pengecekan terhadap Covid-19, tetapi kualitas dari GeNose ini harus terus ditingkatkan,” imbuhnya.

Dirut PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan hingga saat ini GeNose sudah diterapkan di 8 stasiun KA, yaitu Stasiun Senen dan Gambir di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Solo Balapan, Yogyakarta Tugu dan Surabaya Pasar Turi. Penerapan akan terus ditambah hingga ke 44 stasiun KA yang ada di Jawa dan Sumatera.

Didiek menerangkan penggunaan GeNose sangat diminati masyarakat karena prosesnya mudah, nyaman, dan harga lebih terjangkau. Hingga saat ini, alat GeNose yang ada di 8 stasiun KA sudah mendeteksi sebanyak 63.523 orang dengan hasil negatif sebanyak 62.906 orang dan sisanya sebanyak 617 orang dengan hasil positif.

Pihak dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Prof. Paripurna dan Prof Kuwat Triyana sebagai Inisiator dan Peneliti GeNose menyatakan akan terus meningkatkan kinerja alat GeNose dengan terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan agar tingkat akurasinya semakin tinggi. Selain itu, dari sisi produksi dan distribusinya juga akan terus ditingkatkan.