Kemenhub Undang Jepang Garap Proyek TOD Stasiun MRT hingga Kereta Cepat
- Kemenhub undang investor Jepang untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan TOD di Stasiun MRT dan Kereta Semi Cepat Jakarta - Surabaya.
Nasional
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan kunjungan kerja ke Jepang dalam rangka membahas percepatan transportasi di Indonesia.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengundang para investor Jepang untuk berpartisipasi dalam pemabangunan dan pengembangan hunian Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Stasiun MRT.
Menteri Prehubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, terkait kelanjutan proyek MRT, pemerintah mendorong percepatan penyelesaian negoisasi kontrak, dan studi kajian proyek MRT Jakarta East-West.
- Ini 5 Negara yang Berhasil Mengubah Nasib dari Miskin jadi Kaya
- Solusi Kemacetan, Tol Baru di Puncak Bakal Dibangun Tembus Sampai Cianjur!
- 10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
"Soal proyek MRT dalam waktu dekat akan ditandatangani satu kepastian pendanaan dari Jepang untuk kelanjutan proyek MRT. Hal itu menjadi kabar gembira agar proyek ini bisa terus dilanjutkan," kata Budi dalam keterangan resmi, Rabu, 22 Juni 2022.
Kemudian, pemerintah juga mendorong percepatan negoisasi penawaran proyek pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1-2 (paket 5 dan 6) yang ditargetkan penandatanganannya di tahun ini.
Selanjutny,a terkait tempat pengujian kendaraan bermotor (proving ground), pemerintah mendorong pemerintah Jepang untuk memberikan dukungan kepada konsorsium Indonesia - Jepang berupa pembiayaan yang kompetitif.
- Anak Usaha GOTO Suntik Modal ke Adi Sarana Logistik Rp18,4 Miliar
- BI Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5 Persen per Juni 2022
Selain itu, Kemenhub meminta dukungan dari investor atau lembaga keuangan Jepang sangat diperlukan untuk memberikan bunga pinjaman yang rendah di bawah suku bunga komersil.
Lebih lanjut, pada pertemuan antara Kemenhub dan pemerintah Jepang, Indonesia juga mendorong untuk segera melakukan kajian atau feasibility study (FS) yang juga dilakukan bersama pihak Jepang terkait Kereta Semi Cepat Jakarta - Surabaya.