Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas, Senin (11/01/2021) siang. (Foto: Humas/Rahmat)
Nasional

Kemenkes Terjunkan 220 Nakes Layani Vaksinasi COVID-19 di 34 Puskesmas Daerah Terpecil

  • Kemenkes akan menerjunkan sekitar 220 tenaga kesehatan untuk membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi nasional dan pemerataan layanan kesehatan di daerah terpencil.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Kementeri Kesehatan (Kemenkes) akan menerjunkan sekitar 220 tenaga kesehatan (nakes) untuk membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi nasional dan pemerataan layanan kesehatan di seluruh Tanah Air. Ratusan nakes akan diplot terutama di Daerah Pedalaman, Terpencil dan Kepulauan (DPTK).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari program Nusantara Sehat Berbasis Tim Batch XVIII yang digagas Kemenkes.

Dia meyakini bahwa program Nusantara Sehat yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Puskemas di DPTK meningkatkan jumlah SDM kesehatan yang berkualitas serta memperluas distribusi tenaga kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air.

"Untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di DTPK, rencananya para peserta Nusantara Sehat Berbasis Tim Batch XVIII akan ditempatkan di 34 Puskesmas yang tersebar di 11 Kabupaten pada 7 Provinsi di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 29 Agustus 2021.

Dia menjelaskan bahwa dalam program ini, para nakes akan berpartisipasi dalam upaya melakukan vaksinasi COVID-19. Tidak hanya itu, para nakes juga akan membantu mengedukasi dan sosialisasi COVID-19 dan terlibat dalam upaya pencegahan COVID-19.

"Kendati pandemi COVID-19 mungkin tidak secara langsung dialami oleh masyarakat DTPK, namun upaya pencegahan harus terus digencarkan guna mengantisipasi penularan COVID-19," kata dia.

Budi Gunadi menambahkan, 220 nakes yang terlibat dalam program ini terdiri dari  205 peserta hadir dan 15 di antaranya mengikuti secara daring. Adapun rincian peserta berdasarkan profesi, yakni Dokter Umum 24 orang, Dokter Gigi 7 orang, Bidan 26 orang, Perawat 22,  Analis Laboratorium Medik 31 orang, Farmasi 30 orang, Kesehatan Masyarakat 27 orang, Kesehatan Lingkungan 23 orang, dan Tenaga Gizi 30 orang.

Para peserta yang terlibat dalam program ini telah menjalani pelatihan secara daring kurang lebih selama satu bulan.

Saat ini, lanjut dia, proses pembelajaran telah memasuki tahap klasikal guna mempersiapkan peserta mengenal lebih dalam mengenai situasi dan kondisi budaya, masyarakat, serta permasalahan kesehatan ditempat tugas, membangun kerjasama serta menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental sehingga dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan tempat tugas.

"Saya terharu juga dengan adanya program ini. Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah mau meluangkan waktu dan tenaga untuk hadir di seluruh pelosok-pelosok Nusantara untuk membantu memberikan pelayanan bagi rakyat, siapapun dan apapun statusnya supaya mereka bisa mendapatkan haknya untuk hidup sehat," ucap Budi Gunadi.

Dia menegaskan bahwa tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia hingga kini adalah kemudahan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air. Sebagai leading sektor kesehatan, Kemenkes harus bekerja untuk melakukan penguatan sistem kesehatan yang juga beriringan dengan peningkatan kualitas SDM Kesehatan.

Mantan Wakil Menteri BUMN ini berharap agar program yang mayoritas beranggotakan anak-anak muda ini dilakukan secara berkelanjutan guna tercapai pemerataan distribusi layanan kesehatan di Indonesia di masa depan.

"Saya sedang memikirkan bagaimana caranya agar program ini bisa terus berkelanjutan supaya bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di DTPK. Dan supaya para peserta ini, bisa mendapatkan previllage karena sudah membantu pemerintah memeratakan layanan kesehatan," ungkapnya.*