Ilustrasi kawasan kumuh.
Nasional

Kemenkeu Kucurkan Rp1,5 Miliar untuk Tata Kawasan Kumuh Mataram

  • Pemilihan Mataram merupakan bagian keberpihakan pemerintah dan SMF dalam mendukung pemerataan pembangunan, khususnya di sektor perumahan di wilayah tengah Indonesia.
Nasional
Rizanatul Fitri

Rizanatul Fitri

Author

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF memberikan bantuan Rp1,5 miliar untuk menata kawasan kumuh di Kelurahan Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bentuk programnya yakni berupa renovasi rumah tidak layak huni sebanyak 22 unit. Dana tersebut disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Tunas Baru, Mataram. Sebagai informasi, wilayah kumuh di Kebun Sari memiliki luas 14,37 hektare.

Luas kawasan kumuh sekitar seperempat dari total luas kelurahan tersebut yang sekitar 57,520 hektare. Mayoritas warga Kelurahan Kebun Sari bekerja sebagai buruh serabutan. Dana untuk membenahi wilayah tersebut merupakan dana hibah Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

SMF adalah lembaga khusus yang didirikan pemerintah untuk memfasilitasi penyaluran dana dari pasar modal ke sektor perumahan. Upaya itu untuk mendorong pemilikan rumah yang terjangkau untuk setiap keluarga.

Direktur Keuangan dan Operasional SMF, Bonai Subiakto, mengatakan program ini merupakan wujud komitmen SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Special Mission Vehicle (SMV) dibentuk untuk melaksanakan tugas-tugas pembangunan yang diamanatkan kepada Menteri Keuangan di luar fungsi pengelolaan fiskal utama/rutin.

Melalui program tersebut, diharapkan kemiskinan dapat ditekan dan pembangunan kota dan permukiman berkelanjutan dapat terwujud.  “Salah satu tugas kami adalah membantu pendanaan infrastruktur perumahan seperti akses untuk mendapatkan rumah layak huni,” ujar Bonai dikutip dari kemenkeu.go.id, Jum’at, 14 Juli 2023.

Berasal dari Pasar Modal & APBN

Menurutnya, sumber dana SMF berasal dari APBN dan pasar modal. Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan program jangka panjang SMF yang dilaksanakan dari Sabang sampai Merauke.

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya, dengan terus menjaga dan merawat rumahnya sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang baik dari sosial maupun ekonomi,” tambah Bonai.

Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh merupakan salah satu upaya strategis SMF yang telah dilaksanakan sejak 2018. Hingga saat ini, SMF telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh dengan total 398 rumah di 21 kota seluruh Indonesia dengan serapan anggaran mencapai Rp28,75 miliar.

Dari 21 lokasi, Mataram menjadi kota ke-16 yang diresmikan SMF untuk pembangunan rumah layak huni. Pemilihan Mataram merupakan bagian keberpihakan pemerintah dan SMF dalam mendukung pemerataan pembangunan, khususnya di sektor perumahan di wilayah tengah Indonesia.

Sebagai wilayah tengah, Mataram dipilih pemerintah menjadi kawasan kota metropolitan berbasis wisata dan budaya.