Ilustrasi hilirisasi batu bara.
Industri

Kemenko Marves Sebut Hilirisasi Sebagai Bentuk Transformasi Ekonomi

  • Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan hilirisasi adalah suatu proses transformasi ekonomi berkelanjutan di mana kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bernilai tambah tinggi, maka perlu didorong lebih lanjut.

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan hilirisasi adalah suatu proses transformasi ekonomi berkelanjutan di mana kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bernilai tambah tinggi, maka perlu didorong lebih lanjut.

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Rifky Setiawan mengatakan, bahwa hilirisasi pertambangan Indonesia dapat menjadi peluang dan langkah menuju masa depan.

"Hilirisasi industri mendorong peningkatan investasi yang lebih merata. Kontribusi sektor sekunder (manufaktur) terus mengalami peningkatan seiring dengan hilirisasi dan share investasi PMA di luar Jawa juga terus mengalami peningkatan," katanya dalam acara Infrastructure Business Forum dalam rangka Main Event Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Rabu, 13 September 2023.

Berdasarkan paparan Rifky, bahwa kinerja ekspor turunan nikel pada 2022 tumbuh 43% dibandingkan pada 2017. Oleh karena itu, fokus kebijakan selanjutnya diarahkan pada pengembangan industri baterai dan electric vehicle (EV). Di samping itu, adanya hilirisasi juga meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.

Potensi Komoditas Lain Perlu di Dorong

Menurutnya RI masih memiliki banyak potensi hilirisasi di komoditas lainnya dan produk turunan. Industri hilir terus berlanjut dengan pengembangan rantai pasok industri baterai dan Kawasan Industri Kalimantan Utara (KIPI) akan menjadi sumber pertumbuhan baru perekonomian Indonesia.

Untuk potensi nilai tambah hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah dapat mencapai 3 – 180 kali lipat dari bijih. Hilirisasi dari bauksit, tembaga, dan timah juga mendukung value chain electric vehicle.

"Secara global, transisi kendaraan konvensional ke EV bergerak semakin cepat dan Indonesia akan mengikuti dengan tren konsumen yang mendukung. Pasar otomotif Indonesia akan mengikuti transisi kendaraan listrik, dengan tren konsumen yang mendukung," tandasnya