<p>Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki / Dok. Kementerian Koperasi dan UKM</p>
Industri

Kemenkop dan UKM Luncurkan Program Belanja di Warung Tetangga

  • Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) meluncurkan program belanja di warung tetangga. Program itu merupakan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat terhadap produk UMKM.

Industri
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) meluncurkan program belanja di warung tetangga. Program itu merupakan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat terhadap produk UMKM.

Dalam keterangan pers Kementerian Koperasi dan UKM yang dirilis pada Sabtu, 11 April 2020, menyebutkan program tersebut juga mempermudah pemerintah dalam memasok kebutuhan pokok masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan sejumlah klaster pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Secara rinci BUMN tersebut meliputi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero), Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo), PT Perikanan Nusantara (Perinus), PT Garam (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT PPI (Persero), serta PT Sang Hyang Seri (Persero).

Selanjutnya, Kementerian Koperasi dan UKM juga melibatkan petani dalam program tersebut sebagai warehouse untuk warung UMKM atau koperasi.

Menurutnya, kerja sama dengan sejumlah BUMN ini dinilai strategis karena mereka mempunyai gudang di berbagai wilayah Indonesia. Sehingga jika proyek percontohan ini berhasil akan diimplementasikan di seluruh Indonesia.

“Kami berkolaborasi dengan BUMN untuk distribusi bahan pangan masyarakat dan kebutuhan bahan baku UMKM melalui platform online,” ujar Teten di Jakarta, Kamis, 9 April 2020.

Teten menambahkan melalui platform online dapat mempermudah warung tradisional dalam melakukan operasional bisnisnya. Selain itu, mengurangi mobilitas fisik, pemesanan, dan pengantaran via jasa antar.

Teten berharap melalui program tersebut dapat dipastikan stok bahan pokok tersedia dan masyarakat pun dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Selain itu, juga memperkuat ekonomi pelaku UMKM khususnya warung.

Teten menyebutkan sasaran program tersebut adalah Koperasi, UKM, dan masyarakat luas selama April hingga Juni 2020 untuk tahap pertama dan kemungkinan dapat berlanjut.

Untuk tahap awal, program ini dilaksanakan di area Jabodetabek dengan uji coba pada dua pekan pertama. Pada bulan April akan dilakukan di 3 warung yakni 1 Depok dan 2 Warung Pintar (Warpin) Cilandak.

Selanjutnya, akan diteruskan di 5 warung yaitu 2 Sampoerna Retail Community (SRC) Cilandak, 1 Hara Pangan Kebayoran, 1 Hara Pangan Mampang, dan 1 Pondok Kelapa.

Pada tahap awal program tersebut, komoditas yang tersedia meliputi beras, telor, minyak, gula, sarden, kurma, dan tepung.

Teten menargetkan program tersebut ke depannya akan mengakomodasi warung yang terdaftar mencapai 30.000 warung dengan harga wajar. (SKO)