Kemenkop UKM: Digitalisasi Penting untuk Dukung Pertumbuhan UMKM
- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengatakan seiring dengan pertumbuhan jumlah UMKM di Indonesia, digitalisasi diperlukan untuk mengakomodasi permintaan pasar.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengatakan seiring dengan pertumbuhan jumlah UMKM di Indonesia, digitalisasi diperlukan untuk mengakomodasi permintaan pasar.
“Digitalisasi sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan demi mendukung pertumbuhan UMKM,” kata Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kemenkop UKM Fiki Satari di Jakarta, Selasa 14 Oktober 2023.
Lebih lanjut Fiki menyebutkan bahwa digitalisasi bukanlah kemewahan namun kebutuhan bagi UMKM untuk bersaing dan berkembang dalam ekonomi yang berkembang pesat saat ini.
Dikutip dari Antara, Fiki berpendapat bahwa intervensi digitalisasi tidak hanya dilakukan dari sisi hilir dengan on boarding di marketplace saja, namun juga di sisi hulu dengan adopsi teknologi seperti penggunaan artificial intellegence (AI).
- Senator Demokrat: Kredit Pajak untuk Perusahaan Baterai China Harus Dicegah
- Firli Kembali Bantah Pernah Bertemu SYL di Kertanegara
- Rumah Sakit Utama di Gaza Sudah Tidak Lagi Berfungsi
Hal ini tak lain untuk menciptakan ekonomi baru yang telah dilengkapi dengan kehadiran digitalisasi.
Lebih lanjut, Kemenkop UKM juga mengapresiasi langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam merilis indeks digitalisasi UMKM melalui Lembaga riset BRI. Menurut Kemenkop UKM, indeks ini bisa menjadi tolak ukur pengembangan UMKM di Indonesia.
Untuk diketahui, hasil riset survei BRI dan BRI Research Institute pada kuartal I 2023 menunjukkan jumlah debitur yang sudah melakukan penjualan secara online sebanyak 56,3% yang menyatakan keuntungan usaha meningkat.
Selanjutnya sebanyak 52% menyatakan omset usaha meningkat, serta sebesar 51,6% menyatakan keuntungan usaha meningkat.
Meski begitu, Fiki menyebut masih banyak hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mendukung digitalisasi di kalangan UMKM tanah air.
“Kita perlu memastikan bahwa semua UMKM, terlepas dari ukuran, gender, lokasi, memiliki akses ke infrastruktur, pelatihan, dan dukungan yang diperlukan untuk berpartisipasi penuh dalam ekonomi digital,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pada 2035 penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 365 juta dengan 50% nya adalah perempuan.
Adapun proyeksi jumlah UMKM juga turut bertambah. Jika saat ini jumlah UMKM di tanah air mencapai 64 juta UMKM, maka tahun 2035 diproyeksikan mencapai 83 juta.