KemenkopUKM Teten Masduki memberikan sambutan saat acara penandatanganan nota kesepahaman mengenai pemberdayaan usaha mikro melalui program pengembangan rantai pasok komoditas bahan baku jamu di Jakarta,Jumat 17 Desember 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Kemenkop UKM Dorong Kabupaten Manggarai Barat Bangun Rumah Produksi Bersama Kerajinan Bambu

  • Kemenkop UKM menegaskan pentingnya pemanfaatan bambu sebagai alternatif pengganti kayu, khususnya bambu betung yang dapat difungsikan sebagai laminasi alternatif pengganti kayu dalam proyek-proyek konstruksi.
Nasional
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA  -  Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) tengah mendorong pertumbuhan industri kerajinan bambu dengan menginisiasi pendirian Rumah Produksi Bersama (RPB) kerajinan bambu di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tujuan utama pendirian RPB bambu ini adalah untuk memacu perekonomian lokal serta meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Melalui RPB tersebut, komunitas masyarakat setempat akan diberikan pelatihan dalam pembuatan berbagai souvenir dan kerajinan dari bahan bambu.

Langkah ini dianggap sebagai konsep ekonomi restoratif, sejalan dengan potensi luar biasa bambu yang melimpah di wilayah tersebut. Permintaan akan kerajinan bambu diperkirakan akan meningkat pesat. 

"Dalam ekonomi restoratif, salah satu wujudnya adalah memulihkan sumber daya yang rusak atau meregenerasinya, sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Di sini ada 40 ribu hektare kebun bambu, cara memanennya dengan menjaga regenerasi produksinya. Ini luar biasa," Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dilansir Antara, Senin, 20 November 2023.

Bambu, dengan segala potensinya sebagai bahan baku, dianggap memiliki nilai luar biasa untuk pengembangan berbagai produk turunan berupa kerajinan dan furniture.  Kemenkop UKM menegaskan pentingnya pemanfaatan bambu sebagai alternatif pengganti kayu, khususnya bambu betung yang dapat difungsikan sebagai laminasi alternatif pengganti kayu dalam proyek-proyek konstruksi.

Dari RPB ini diharapkan masyarakat dapat teredukasi, dan lebih kreatif dalam mengembangkan berbagai potensi ekonomi yang bisa di hasilkan dari bambu, sehinga dapat meningkatkan penghasilan masyarakat setempat, dan menjadi pondasi bagi pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan sambil memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki oleh Nusa Tenggara Timur secara optimal. 

Kemenkop UKM meyakini bahwa keberadaan RPB bambu akan memberikan motivasi kuat bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengarahkan perhatian terhadap pembangunan destinasi berkelanjutan. 

Proyek ini mencerminkan komitmen Kemenkop UKM dalam membangun industri lokal yang berbasis pada sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan didorongnya potensi bambu sebagai alternatif kayu, diharapkan akan muncul berbagai peluang baru untuk pengembangan produk serta kesejahteraan masyarakat, mengawali era baru dalam pengembangan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak di NTT.