<p>Pekerja menyiapkan barang pesanan untuk dikirimkan kepada pembeli di gudang toko daring Lazada di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/5). Untuk mengimbangi perkembangan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kemenperin Genjot Digitalisasi IKM

  • JAKARTA – Pemerintah terus menggalakkan digitalisasi industri kecil dan menengah (IKM) untuk mengoptimalkan kinerja, terutama di tengah tekanan pandemi COVID-19. Salah satu langkah untuk mengganti cara penjualan offline yang saat ini banyak menemui keterbatasan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengampanyekan gerakan #SemaunyAdaDisini. Suatu gagasan yang mengalihkan aktivitas perdagangan IKM ke bentuk daring (online). “Selama pembatasan sosial berskala […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Pemerintah terus menggalakkan digitalisasi industri kecil dan menengah (IKM) untuk mengoptimalkan kinerja, terutama di tengah tekanan pandemi COVID-19.

Salah satu langkah untuk mengganti cara penjualan offline yang saat ini banyak menemui keterbatasan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengampanyekan gerakan #SemaunyAdaDisini. Suatu gagasan yang mengalihkan aktivitas perdagangan IKM ke bentuk daring (online).

“Selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), transaksi daring meningkat. Maka pemerintah menggandeng pasar daring (e-commerce) untuk mengkampanyekan belanja dari rumah,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, Rabu, 17 Juni 2020.

Gerakan ini senada dengan peluncuran gerakan nasional bertajuk #BanggaBuatanIndonesia gagasan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 lalu. Upaya yang dilakan Kemenperin bertujuan untuk menggerakan kembali perekonomian nasional, khususnya IKM.

Dalam gelaran kampanye #SemuanyaAdaDisini yang akan berlangsung pada 1-5 Juli 2020, Kemenperin berharap kesadaran masyarakat akan kemampuan industri nasional dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri meningkat.

Sektor Bidikan

Kemenperin membidik sejumlah sektor yang menjadi target kampanye tersebut, antara lain produk makanan dan minuman dalam kemasan, produk herbal, olahan bumbu masak, furnitur, fesyen, masker nonmedis dan alas kaki, aksesoris dan perhiasan, serta kosmetik.

Selain itu, ada IKM yang memproduksi hand sanitizer dan homecare, mainan anak, peralatan makan, peralatan kebersihan, home decor dan kerajinan, peralatan masak dan perlengkapan dapur, mesin pertanian dan industri, perkakas tangan berkebun dan bertani, askesoris otomotif, produk elektronik, serta alat kesehatan dan olahraga.

Program Lain

Tidak hanya kampanye, Kemenperin juga telah mendukung pemasaran produk IKM secara online sejak 2017 melalui program e-Smart IKM. Program tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM untuk mampu memasarkan produknya lewat platform digital.

“Hingga saat ini, e-Smart IKM sudah diikuti sebanyak 11.167 pelaku IKM di seluruh Indonesia,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih.

IKM yang mengikuti program ini akan mendapatkan fasilitas capacity building dalam periode pra dan pasca-on boarding di media pemasaran online, serta mendapatkan pendampingan selama masa berlaku program.

Manfaat lain yang didapat, antara lain fasilitasi terkait hak kekayaan intelektual (pendaftaran merek), desain kemasan, branding material, sertifikasi halal dan SNI, akses KUR, serta restrukturisasi mesin dan peralatan. 

Untuk ikut serta dalam #SemuanyaAdaDisini, para pelaku IKM berkesempatan mendaftar melalui tautan http://esmartikm.id/ hingga 21 Juni 2020. (SKO)