Tampak buah kakao di Barry Callebaut Chocolate Studio, di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 15 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Kemenperin Pacu Hilirisasi Kakao dan Rumput Laut

  • Capaian nilai ekspor produk kakao olahan nasional pada tahun 2020 sebesar US$1,12 miliar atau sekitar Rp17,19 triliun.
Nasional
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus pacu hilirisasi industri kakao dan rumput laut dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) mumpuni lewat Balai Diklat Industri (BDI) di Makassar yang rutin menyelenggarakan kegiatan Diklat 3 in 1 produk kakao dan rumput laut.

"Melihat bahwa Sulawesi Selatan menjadi kawasan industri strategis, Kemenperin mengoptimalkan agar SDM di sekitarnya dapat memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki untuk memperkuat sektor ekonomi lokal hingga nasional," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan dalam keterangan resmi 26 September 2023. .

Industri kakao terus digenjot hilirisasinya mengingat Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia dengan total produksi 739.483 ton. Sedangkan, untuk capaian nilai ekspor produk kakao olahan nasional pada tahun 2020 sebesar US$1,12 miliar atau sekitar Rp17,19 triliun (kurs Rp15.350). Naik dibanding tahun lalu yang mencatatkan US$1,01 miliar(Rp15,5 triliun).

Hilirisasi industri pengolahan kakao diarahkan untuk menghasilkan berbagai produk seperti bubuk cokelat, lemak cokelat, makanan dan minuman berbasis cokelat, suplemen dan pangan fungsional berbahan dasar kakao, serta mengembangkan cokelat artisan. Beberapa produsen cokelat artisan Indonesia bahkan telah mencapai tingkat craft chocolate.

Craft chocolate adalah cokelat yang diproduksi oleh pembuat cokelat yang mengontrol seluruh proses dari pemilihan bahan baku hingga produk akhir. Kemenperin telah berupaya meningkatkan kompetensi para pembuat cokelat artisan dengan melibatkan mereka dan ahli cokelat artisan.

Proses pengolahan biji kakao menjadi produk cokelat juga telah menjadi bisnis bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia yang telah berkembang hingga sekarang mereka mampu menghasilkan cokelat dari biji kakao.

Industri rumput laut memiliki beragam produk turunan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah. Indonesia saat ini merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia. Selain itu, Indonesia juga menduduki peringkat keenam sebagai negara penghasil karagenan dan peringkat ketujuh sebagai produsen agar di pasar global. Produk olahan rumput laut dari Indonesia diekspor ke berbagai negara, termasuk China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Pada tahun 2023, Kemenperin menargetkan pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan sebanyak 26.050 orang melalui program Diklat 3 in 1. Tujuan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam hilirisasi industri. 

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hilirisasi memiliki dampak positif terhadap perekonomian nasional, selain dapat meningkatkan nilai tambah, juga mampu menekan produk impor.

"Hilirisasi telah menciptakan sejumlah dampak positif bagi perekonomian Indonesia, di antaranya membuka kesempatan kerja secara signifikan," tutur Agus.