Kemenperin Pastikan Impor Bahan Baku Sritex Kembali Berjalan
- Kepailitan Sritex mendorong Bea Cukai melakukan pemblokiran untuk memasukkan atau mengeluarkan barang kebutuhan produksi ke kawasan Berikat.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa importasi bahan baku yang dibutuhkan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex telah kembali dibuka. Impor dibekukan imbas perusahaan dinyatakan pailit.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan pihaknya akan memantau kondisi operasional Sritex yang tetap berjalan. Langkah ini diambil sembari menunggu hasil dari pengajuan kasasi atas putusan pembatalan homologasi PKPU. “Masih menunggu kasasi, kita akan pantau,” kata Faisol saat ditemui di The Kasablanka, Jakarta, Kamis 14 November 2024.
- Pengetatan Likuiditas dan Dampak Terpilihnya Trump ke Perbankan RI
- Bank Mandiri Mantapkan Komitmen Ekonomi Berkelanjutan pada COP 29 di Azerbaijan
- Rauf Purnama, Pemimpin Baru ANTM dengan Pengalaman Strategis
Kepailitan Sritex mendorong Bea Cukai melakukan pemblokiran untuk memasukkan atau mengeluarkan barang kebutuhan produksi ke kawasan Berikat. Hal inilah yang memicu perusahaan tekstil terbesar tersebut merumahkan 2.500 karyawannya karena kesulitan bahan baku.
Kawasan Berikat adalah tempat penimbunan berikat untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan, yang hasilnya terutama untuk diekspor. .
Dalam kesempatan yang sama, Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Reni Yanita mengatakan pihaknya memastikan operasional akan tetap berjalan dan Sritex tidak akan melakukan PHK pekerjanya.
Tertahannya bahan baku memang sedang menunggu proses importasi. Hal ini karena keputusan panitia yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang Oktober 2024 lalu. Reni menjelaskan pembekuan impor bahan baku Sritex mempengaruhi Rencana Impor Barang (RIB) sehingga dampaknya terasa saat ini.
Namun, dia meyakini pihak bea cukai telah membuka kembali jalur importasi. Sehingga pasokan bahan baku seharusnya dapat kembali diterima untuk beberapa bulan ke depan.
Anak buah Agus Gumiwang Kartasasmita ini berharap agar impor bahan baku dapat dipermudah agar produksi tetap berjalan dan tidak ada karyawan yang dirumahkan.
Bahan Baku Bertahan 3 Minggu
Sebelumnya, Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto menyebutkan, perusahaan yang menghadapi kekurangan bahan baku di tengah kondisi pailit tersebut. Bahkan menurutnya bahan baku hanya bisa bertahan hingga tiga pekan ke depan.
"Jadi ketersediaan bahan baku ini sekarang kekuatannya sampai tiga minggu ke depan," kata Iwan dalam konferensi pers bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu, 13 November 2024.
Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto menyebutkan, perusahaan yang menghadapi kekurangan bahan baku di tengah kondisi pailit tersebut. Bahkan menurutnya bahan baku hanya bisa bertahan hingga tiga pekan ke depan.
"Jadi ketersediaan bahan baku ini sekarang kekuatannya sampai tiga minggu ke depan," kata Iwan dalam konferensi pers bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu, 13 November 2024.
Maka dari itu Iwan menekankan, bahwa keputusan dari hakim pengawas sekaligus menjadi penentu apakah Sritex dapat melanjutkan operasionalnya atau tidak. Tentunya hal ini juga berdampak pada ancaman besar seperti Pemutusan Hubungan Kerja di lingkungan Sritex ke depannya.