Presiden Joko Widodo mengobrol santai dengan para petani seusai menanam padi di Desa Buluagung, Kec. Karangan, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa, 30 November 2021.
Makroekonomi

Kementan Surati PIHC Minta Penyaluran Pupuk Bersubsidi Dipercepat

  • Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengirimkan surat kepada Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk mempercepat penyaluran pupuk bersubsidi
Makroekonomi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengirimkan surat kepada Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk mempercepat penyaluran pupuk bersubsidi. Hal ini bertujuan mendorong petani melakukan penanaman padi atau musim tanam satu (MTI). 

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil mengatakan langkah dilakukan oleh Kementan menyurati PIHC melalui Surat Dirjen PSP Nomor B-06/RC.210/B/01/2024 merupakan komitmen pemerintah dalam mengawal penyaluran pupuk bersubsidi 2024. 

“Kami berkolaborasi dengan PIHC agar petani dapat mengoptimalkan pupuk subsidi di musim tanam satu [MTI] ini. Terutama di wilayah-wilayah Indonesia yang sudah memasuki musim hujan," ujar Ali dalam keterangan resmi, pada Senin, 15 Januari 2024. 

Dia memastikan bahwa persediaan pupuk subsidi untuk musim tanam I aman dan tersedia sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 744/KPTS/SR. 320/M/12/2023 mengenai Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2024.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menambah alokasi anggaran subsidi pupuk tahun ini menjadi Rp14 triliun. Kementan mengkonfirmasi bahwa penambahan anggaran sebesar Rp14 triliun tersebut setara dengan alokasi pupuk subsidi sebanyak 2,5 juta ton untuk musim tanam berikutnya atau MT II.

"Saat ini kami sedang memproses penambahan tersebut, dan akan disampaikan alokasinya kepada Pemerintah Provinsi untuk ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten/Kota segera setelah revisi DIPA dimaksud diterbitkan," jelas Ali.

Pada saat yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengimbau para petani untuk fokus mempercepat proses penanaman padi. Menurutnya, percepatan penanaman merupakan langkah antisipatif menghadapi potensi krisis pangan global yang disebabkan oleh dampak yang berkepanjangan dari fenomena El Nino.

"Pupuk musim tanam pertama ini cukup, petani jangan khawatir untuk menanam," tutur Amran.

Amran menganggap pupuk sebagai faktor kunci dalam keberhasilan usaha pertanian, terutama dalam meningkatkan produktivitas secara nasional. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen memberikan subsidi pupuk kepada para petani.

"Saat ini pemerintah memberikan subsidi untuk pupuk urea dan NPK bagi 9 komoditas yang memiliki nilai strategis dan berdampak terhadap inflasi," pungkas Amran.